Mereka menggunakan visa holiday yang dikeluarkan untuk berlibur di Turki. Setibanya di Turki oleh agen tertentu mereka dijanjikan untuk mencarikan pekerjaan selama berlibur di Turki. Namun faktanya puluhan warga asal Bali yang semuanya laki-laki tersebut terkatung-katung,” ujarnya. Mereka kini ditampung di sebuah penginapan di Turki dalam kondisi yang sangat memprihatinkan karena mereka harus tidur berdesak-desakan, tidur di lantai dengan kondisi yang menyedihkan, makan seadanya.
Namun menurut Wiam, sekalipun tidak menjadi tanggung jawab BP2MI Bali, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, melalui Kemenlu, dan lembaga terkait lainnya. “Ini sudah menyangkut kemanusiaan, mereka adalah warga negara Indonesia asal Bali. Negara harus hadir dan akan segera mencarikan solusi terbaik,” ujarnya. BP2MI Bali sudah bersurat secara resmi ke pusat. Saat ini koordinasi lintas sektor sudah dilakukan. M-006