Jumat, 15 November, 2024

73 Kapal Dikerahkan untuk Angkut Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Kemenhub mengerahkan 73 kapal laut untuk membantu mobilitas warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Istimewa)

JAKARTA,MENITINI..COM-Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengerahkan sebanyak 73 kapal perbantuan untuk mendukung mobilitas penumpang dari Labuan Bajo. Sebanyak 1.668 orang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah diangkut.

Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo di Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Ia mengatakan layanan penerbangan udara di daerah tersebut belum sepenuhnya pulih.

Sehingga, kata dia, masyarakat masih manfaatkan kapal perbantuan dari Labuan Bajo untuk mobilitas.

Adapun sebanyak 1.668 masyarakat telah menggunakan perbantuan kapal ini untuk transportasi keluar dari Labuan Bajo. Ia menyampaikan bahwa alternatif mobilitas jalur laut dilakukan pasca ditutupnya sejumlah Bandara akibat dari erupsi Gunung Lewotobi.

Terdapat lima pelabuhan yang menjadi destinasi kapal perbantuan. Empat diantaranya adalah pelabuhan yang berlokasi di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pelabuhan tersebut antara lain, Pelabuhan Sape, Pelabuhan Labuhan Lombok, Pelabuhan Pelabuhan Lembar, dan Pelabuhan Bima. Sementara, satu pelabuhan tujuan lainnya merupakan Pelabuhan Benoa yang terletak di Provinsi Bali.

Budi mengingatkan, agar masyarakat tetap tenang dan mengutamakan keselamatan dalam mengakses transportasi dari dan menuju Labuan Bajo. Baik itu melalui jalur udara, darat, maupun laut.

Akses laut dan darat dapat digunakan sebagai alternatif menunggu dibukanya kembali jalur udara. “Masyarakat dapat memanfaatkan kapal perbantuan terlebih dahulu menuju NTB dan Bali, setelah itu, mengambil penerbangan melalui dua lokasi tersebut,” katanya.

Sementara itu, Bandara Labuan Bajo kembali ditutup per Rabu (13/11/2024) pagi. Empat bandara lainnya juga masih ditutup akibat terdampak sebaran abu vulkanik serta belum memenuhi aspek keselamatan untuk penerbangan.

​​​​​​Budi menyebut empat Bandara tersebut adalah Bandara Frans Sales Lega, Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Bandara H. Hasan Aroeboesman, dan Bandara Soa. Ia menambahkan, sejumlah penerbangan rute Jakarta – Bali dan Jakarta – Lombok serta rute Bali – Australia juga mengalami pembatalan.

Hal ini disebabkan arah penyebaran abu vulkanik yang mempengaruhi penerbangan rute tersebut. “Demi alasan keselamatan, sejumlah maskapai membatalkan penerbangan pada rute-rute tersebut pada hari ini dan kami terus memantau perkembangan,” katanya. (Sumber: RRI)

  • Editor: Daton