Minggu, 7 Juli, 2024

Jemaah haji berkumpul di puncak bukit Arafah. (Foto: AP/AP)

JAKARTA,MENITINI.COM-Sebanyak 19 jemaah haji asal Yordania dan Iran dilaporkan meninggal dunia akibat cuaca panas ekstrem yang melanda Arab Saudi.

“Sebanyak 14 jemaah Yordania meninggal, dan 17 lainnya hilang saat menunaikan ibadah haji,” kata Kementerian Luar Negeri Yordania dalam sebuah pernyataan, Senin (17/6/2024).

Kementerian tersebut kemudian mengkonfirmasi 14 jemaah haji tersebut meninggal setelah menderita sengatan matahari akibat gelombang panas yang ekstrem.

Kepala Bulan Sabit Merah Iran Pirhossein Koolivand secara terpisah mengatakan, lima jemaah haji Iran telah meninggal dunia di Makkah dan Madinah selama ibadah haji tahun ini,” ujarnya.

Ia tak merinci penyebab para jemaah haji Iran ini meninggal dunia. Namun diduga kuat disebabkan cuaca panas ekstrem.

BACA JUGA:  Calon Jemaah Haji 2024 Mayoritas Lansia, Penjabat Gubernur Ingatkan Kemenag NTB Fokus Pelayanan Kesehatan 

Pusat Meteorolog Nasional Arab Saudi (NCM) memprediksi suhu di Makkah akan berkisar antara 45 derajat celsius hingga 48 derajat celsius dengan cuaca dari panas hingga sangat panas.

Suhu telah melampaui 40 derajat Celcius (104 derajat Fahrenheit) selama ibadah haji tahunan yang diikuti oleh sekitar 1,8 juta umat Islam pada tahun 2024 ini.

Banyak dari ritual haji dilakukan di luar ruangan dan berjalan kaki, sehingga menimbulkan tantangan terutama di kalangan lansia.

Arab Saudi belum memberikan informasi mengenai korban jiwa. Namun negara kerajaan tersebut telah menerapkan langkah-langkah mitigasi panas, termasuk mendistribusikan air, dan memberikan nasihat kepada para jemaah untuk melindungi diri dari sinar matahari.

  • Editor: Daton
BACA JUGA:  Menyoal Pneumonia pada Jemaah Haji: Penyebab, Gejala, dan Pencegahan