Jumat, 22 November, 2024

Amankan KTT ke-43 ASEAN 2023, TNI Kerahkan Kekuatan Penuh

TNI Kerahkan Kekuatan Penuh Amankan KTT ke-43 ASEAN 2023. (Foto: dok. Kemenparekraf)

JAKARTA,MENITINI.COM- Sebanyak 11 satuan tugas (Satgas) dari Tentara nasional Indonesia (TNI) bakal dikerahkan untuk menjaga kelancaran KTT ke-43 ASEAN 2023, yang digelar pada 5-7 September 2023.

Satgas tersebut meliputi Satuan Tugas Pengamanan VVIP dan Pengamanan Wilayah, Satuan Tugas Pengamanan Khusus, Satuan Tugas Evakuasi, Satuan Tugas Siber, Satuan Tugas Intelijen, Satuan Tugas Komunikasi dan Elektronika, Satuan Tugas Pertahanan Udara, Satuan Tugas Laut, Satuan Tugas Pengamanan Bandara dan Pelabuhan, dan Satuan Tugas Penerangan.

BACA JUGA: 50 Tahun REAAA, Indonesia Tuan Rumah Forum Bisnis ke-10

Demikian dikatakan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (31/8/2023). Menurut teturen Akademi Angkatan Laut angkatan ke-37 tahun 1991 tersebut, pihaknya telah dua kali melakukan pemaparan di depan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, masing-masing pada 18 Agustus 2023 dan 25 Agustus 2023.

“Perintah Panglima TNI kepada kami sudah sangat jelas. Sebagai bagian pelaksana pengamanan KTT ke-43 ASEAN 2023, TNI harus mampu menjalankan tugas ini dengan baik seperti yang sudah dilakukan sewaktu KTT ASEAN sebelumnya di Labuan Bajo. Panglima TNI mengharapkan adanya kerja sama dengan semua satgas,” ujar mantan Panglima Komando Armada Barat I tersebut.

BACA JUGA: AMEM-41, Menteri Energi ASEAN Sepakati Pernyataan Bersama

Untuk kebutuhan pengamanan KTT ASEAN yang pertama kali diadakan di Jakarta ini, Panglima TNI, ujar Laksdya TNI Erwin, meminta agar Kogabwilhan I menjadi Komando Gabungan Terpadu Pengamanan (Kogabpadpam) VVIP. Pasukan di bawah Kogabpadpam I ini nantinya akan bertanggung jawab penuh terhadap pengamanan tamu-tamu VVIP. Mereka terdiri atas presiden, wakil presiden, dan tamu negara setingkat kepala negara atau kepala pemerintahan.

Pasukan ini akan dilengkapi dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari ketiga matra, seperti kendaraan taktis (rantis) antipeluru Anoa, helikopter Super Puma dan Apache AH-64, kendaraan khusus (ransus) dari Kompi Zeni Nuklir, Biologi, dan Kimia (Kizi Nubika) Direktorat Zeni TNI Angkatan Darat.

Kegiatan pengamanan ditetapkan untuk masa sembilan hari, sejak 1 September 2023 sampai 9 September 2023 yang ditandai lewat apel pasukan pengamanan di Lapangan Monas, Jumat (1/9/2023). Pola pengamanannya pun tidak akan jauh berbeda dari apa yang telah dilakukan saat KTT ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo.

BACA JUGA: Wow.. 40 Delegasi Negara Luar akan Kunjungi Kebun Kakao Desa Ekasari Jembrana 

Kogabpadpam VVIP juga wajib menyiapkan skenario tindak evakuasi darurat jika terjadi ancaman yang muncul saat KTT dilaksanakan. Hal tersebut langsung disimulasikan melalui Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Terminal Kedatangan VVIP Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (28/8/2023). Lebih dari 50 personel Paspampres berseragam serba hitam dari berbagai satuan khusus dari ketiga matra TNI memperagakan simulasi penyelamatan (matan) dan evakuasi tamu-tamu VVIP untuk keluar dari bandara.

Selain itu, diperagakan pula upaya pengamanan berlapis dari Korps Setia Waspada ini terhadap iring-iringan kendaraan tamu negara sejak turun dari pesawat hingga perjalanan menuju lokasi menginap. Setiap satu mobil tamu negara mendapat pengawalan penuh dari dua unit pasukan bermotor dan satu unit pasukan bermobil.

Setiap personel organik yang melakukan pengawalan akan dilengkapi dengan kamera yang menempel pada tubuh (bodycam). Sejumlah peralatan perlindungan diri standar Paspampres pun disiapkan seperti senjata organik terbaru jenis senapan serbu SS1-V5 kaliber 5,56 mm.

Senjata berbobot 3,7 kilogram ini adalah buatan PT Pindad dengan spesifikasi bagi pasukan khusus TNI. SS1-V5 ini memiliki kemampuan tembak hingga radius 400 meter dan dalam situasi darurat dipakai untuk pertempuran jarak dekat. Paspampres juga mengerahkan mobil-mobil antipeluru dalam simulasi untuk keperluan penyelamatan tamu negara tersebut.