JAKARTA, MENITINI.COM Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menganalisis masih ada kemungkinan gempa susulan cukup kuat di Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Masyarakat diminta siaga dan tetap memonitor info BMKG.
“Tadi kami sampaikan, gempa-gempa susulan masih terjadi dan kami menganalisis, berdasarkan data-data kegempaan yang pernah kami rekam dan history yang lalu, kami menganalisis masih dimungkinkan adanya gempa susulan yang cukup kuat seperti dini hari tadi. Masih dimungkinkan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers di YouTube BMKG, Jumat (15/1/2021).
BMKG mengimbau kepada masyarakat setempat menjauhi gedung-gedung tinggi. Gempa dengan magnitudo (M) 6,2 dini hari tadi membuat puluhan rumah rusak dan objek vital seperti kantor Gubernur Sulbar ambruk.
“Kami mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah, pihak-pihak yang ada di Majene dan sekitarnya, agar menghindari. saat ini masih siaga, berjaga-jaga, jangan berada di bangunan-bangunan, gedung yang tinggi. Hindari bangunan-bangunan tersebut, karena dikhawatirkan masih berpotensi gempa susulan dan juga apabila rumah-rumah ini,” kata Dwikorita.
“Karena gempa cukup kuat, dikhawatirkan cukup banyak kerusakan-kerusakan rumah, sebaiknya jangan berada di situ karena gempa-gempa susulan terjadi dan masih dimungkinkan d cukup kuat lagi seperti dini hari,” sambungnya.
Tetapi, BMKG berpesan kepada masyarakat untuk tenang dan berada di lokasi yang aman dan jauh dari bangunan. Masyarakat diimbau memonitor informasi yang disampaikan BMKG.
“Namun kami mengimbau tetap tenang masyarakat, meskipun berupaya di lokasi yang aman, jauh dari lokasi bangunan tersebut dan terus memonitor informasi BMKG,” kata Dwikorita.
Diketahui gempa terjadi Jumat dini hari (15/1) pukul 01.28 WIB. Tidak hanya menimbulkan kepanikan warga tetapi juga sejumlah kerusakan.
Berdasarkan sejumlah foto dan video yang beredar di media sosial, gempa diketahui menimbulkan kerusakan pada gedung utama kantor Gubernur Sulbar, rumah sakit Mifta Manakarra, hingga hotel.
Warga di Mamuju juga diketahui mengungsi pada daerah ketinggian, lantaran khawatir terjadi tsunami akibat gempa susulan yang berulang kali terjadi.
Dalam keterangan resmi BNPB Indonesia, BPBD Kabupaten Majene mengabarkan 4 warganya meninggal dunia dan lebih dari enam ratus menderita luka-luka.
BPBD setempat terus melakukan upaya penanganan darurat dan memutakhirkan data dampak pascagempa M 6,2 yang terjadi pada Jumat pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat.
“Data Pusat Pengendali Operasi BNPB per 15 Januari 2021, pukul 08.00 WIB, mencatat sekitar 637 warga mengalami luka-luka dan 3.000 lainnya mengungsi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat,” tulis keterangan resmi BNPB. poll