DENPASAR, MENITINI.COM – Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Denpasar mulai mengalami peningkatan. Hal ini menjadi angin segar di tengah melonjaknya angka penularan dan kasus positif Covid-19 sejak seminggu lalu.
Pada Senin (18/1), tercatat penambahan pasien sembuh mencapai 106 orang, kasus positif bertambah 87 orang, dan dua pasien Covid-19 meninggal dunia.
“Jangan lengah. Titik-titik lengah telah menyebabkan tingkat kasus Covid-19 di Denpasar meningkat drastis, tanpa disadari peningkatan ini jauh berbahaya dari rata-rata angka Covid-19 pada tahun 2020 lalu,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, Senin (18/1/20021).
Terkait pasien meninggal dunia, Dewa Rai memaparkan, pasien pertama seorang perempuan berusia 82 tahun. Pasien dinyatakan positif Covid-19 pada 7 Januari 2021 dan meninggal dunia pada 18 Januari 2021.
Untuk pasien kedua diketahui seorang perempuan berusia 61 tahun. Pasien dinyatakan positif Covid-19 pada 15 Januari 2021 dan meninggal dunia pada 18 Januari 2021.
Secara kumulatif kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar tercatat 5.991 kasus. Angka kesembuhan pasien mencapai angka 5.219 orang (87,11 persen), meninggal dunia 123 orang (2,05 persen), dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 649 orang (10,83 persen).
Dewa Rai mengatakan berbagai upaya terus dilaksanakan guna mendukung upaya penurunan zona risiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien, dan mencegah kematian.
Bagi desa/kelurahan yang mengalami lonjakan kasus akan mendapat perhatian serius Satgas Covid-19 Kota Denpasar lewat pendampingan yang dikoordinasikan oleh Camat.
Hal ini dilaksanakan dengan menggelar operasi yustisi protokol kesehatan, sosialisasi dan edukasi berkelanjutan secara rutin dengan menggunakan mobil caling atau dari rumah ke rumah, serta melaksanakan penyemprotan disinfektan wilayah secara terpadu.
Satgas kembali mengajak masyarakat mengurangi mobilitas, menunda pulang kampung, dan menerapkan prokes dengan ketat.
Hal ini mengingat tren peningakatan kasus yang diiringi dengan menurunnya angka kesembuhan akan berpengaruh pada ketersediaan ruang isolasi dan perawatan. “Hal ini mengingat tingkat hunian isolasi dan ICU yang terus meningkat berpengaruh kepada kesediaan ruang rawat,” ujarnya adi/edo