Kamis, 4 Juli, 2024

Ilustrasi Sampah di Kota Ambon. (Foto: M-009)

AMBON, MENITINI.COM-Kota Ambon sampai dengan saat ini masih dihadapkan dengan masalah sampah yang disebabkan antara lain, karena semakin bertambahnya jumlah penduduk dan bertambah pula volume sampah. 

Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon, telah mengangkut sampah di kawasan Arbes-Ahuru dan tanjakan 2000 sebanyak 20 ton. Meski telah dibersihkan, sampah-sampah tersebut kembali menumpuk.

Padahal dari Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon telah memasang tanda larang di lokasi itu. Namun larang tersebut malah diabaikan warga setempat.

“Sebanyak 20 ton sampah yang terangkut itu sampah gabungan dengan angkut di TPS depan kanawa tikungan tanjakan 2000 dan di Arbes Ahuru. Dan kami kerjakan itu dalam kurun waktu dua hari, yakni pada hari Kamis dan Jumat kemarin,” kata Kadis DLHP Ambon, Alfredo Jansen Hehamuhua kepada wartawan, Selasa (25/6/2024).

BACA JUGA:  Musim Sampah Kiriman Berakhir, 1.464 Ton Sampah Berserakan di Periode Januari-April

Menurutnya, proses pengelolaan persampahan itu terbagi atas dua kategori yaitu pengurangan dan penanganan. Dimana sampah dari tanjakan 2000 sampai di perbatahan Arbe-Ahuru, itu sebagian besar hanya penanganan tetapi tidak ada pengurangan.

Sebab, sampah di dua kawasan itu tidak diimbangi dengan volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) justru volume sampah semakin meningkat sehingga menutupi ruas jalan.

“Penanganan yaitu setiap hari itu ada armada sampah dari DLHP yang melakukan pengangkutan sampah, namun tidak diimbangi dengan volume sampah. Hal ini mengakibatkan armada sampah yang masuk itu mengalami kesulitan sekalipun setiap hari ada pengangkutan yang di lakukan. Tetapi volume sampahnya justru bertambah,” ungkapnya. 

BACA JUGA:  Longsor Akibat Hujan Deras di Kota Ambon, 11 KK Mengungsi

Sebenarnya dua kawasan Ahuru dan tanjakan 2000 bukan area untuk pembuangan sampah, dikarenakan lahan tersebut merupakan tanah milik warga. Lahan itu bukan milik Pemkot.

“Jadi tidak ada kerja rutin untuk pengangkutan sampah di dua kawasan itu, maka perlu adanya pengurangan sampah langsung dari sumbernya untuk menekan volume sampah yang masuk ke TPS,” sebutnya. (M-009)

  • Editor: Daton