Minggu, 7 Juli, 2024

Arca Ganesha yang ditemukan warga saat menggali tanah untuk membuat rumah (Foto: Beritasatu.com/Olena Wibisana)

SLEMAN,MENITINI.COM-Archa Ganesha Kuno ditemukan warga di Dusun Sayidan, Kelurahan Sumberdadi, Kapanewon Mlati, Sleman, Yogkyakarta. Penemuan Archa berbentuk kepala Gajah itu langsung dilaporkan kepada pemerintah setempat.

Portugal Tersingkir dari Euro 2024, Martinez Tetap Bangga

Adhyaksa Award 2024, Wujud Apresiasi Kinerja Kejaksaan RI oleh Masyarakat Indonesia

Katanya Musim Kemarau, Kok Masih Saja Hujan? Ini Penjelasan BMKG

Wabup Ipat Apreasiasi Museum PNI Shri Wedastera Suyasa

Selanjutnya arca yang memiliki tinggi sekitar 80 sentimeter dengan diameter 1 meter tersebut, dibawa ke Balai Pelestarian Kebudayaan yang berada di Kalurahan Bogem, Kapanewon Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

"Saat ini kami amankan ke kantor Balai Besar Kebudayaan wilayah 10 di Bogem," kata Petugas Pamong Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah 10 Yogyakarta, Wahyu Broto Raharjo seperti dikutip dari Beritasatu.com, Rabu (3/7/2024).

Arca tersebut ditemukan warga yang sedang menggali tanah untuk membangun rumah. Tiba-tiba cangkul yang digunakan untuk menggali itu, membentur bagian belakang arca. Kemudian penggalian dilakukan lebih dalam dan hati-hati. Pada kedalaman sekitar 1 meter, bagian lain dari arca itu mulai terlihat. Saat ditemukan, arca Ganesha dalam posisi menelungkup.

Wabup Ipat Apreasiasi Museum PNI Shri Wedastera Suyasa

Bupati Jembrana Pantau Penyerapan Tenaga Lokal di Pabrik Mitra Prodin

Desa Anti Korupsi, Bupati Badung Minta Desa di Bali Belajar ke Desa Kutuh

Angkasa Pura Supports Terus Tingkatkan Pelayanan Melalui Transformasi Bisnis

"Awalnya ada batu lempengan posisinya tengkurap, begitu saya gali lagi dan saya congkel, ternyata kena tangannya dan patah. Penasaran, saya terus saya gali dan ketika diangkap ada patung kepalanya gajah, badannya manusia, dan ada tangannya empat," ungkap Sardjiman penemu arca itu.

Menurut petugas, arca yang ditemukan warga diperkirakan dibuat pada abad ke-9 hingga ke-10 dari kerajaan hindu.

Editor: Daton