Pencegahan dan Pengobatan
Pencegahan Bacterial Vaginosis cukup mudah namun sulit dilakukan. Kenapa begitu? Karena menyangkut perubahan kebiasaan bukanlah soal mudah. Mulai dari hal sederhana seperti mengubah arah membasuh setelah buang air. Kesalahan yang dianggap wajar adalah membasuh ke arah depan, sedangkan yang benar adalah sebaliknya. Tujuannya, supaya bakteri jahat tidak malah masuk menuju vagina. Hindari penggunaan sabun atau produk vagina secara berlebihan. Hal ini nantinya malah ikut membunuh bakteri baik dalam vagina kita. Jangan lupa kenakan pakaian dalam longgar terutama saat cuaca gerah dan saat tidur.
Poin pencegahan berikutnya adalah saat hubungan seksual. Pastikan membasuh organ intim kedua belah pihak sebelum dan sesudah berhubungan. Pada kondisi kering, gunakan lubrikan yang higienis. Ingatkan pasangan jangan asal menggunakan ludah sebagai lubrikan. Jika Anda menyukai ritual dengan sex toy, pilihlah yang berlabel body safe dan rajin-rajin membersihkan sebelum dan sesudah pemakaian ya.
Pengobatan standar untuk vaginosis bakterial adalah pemberian antibiotika selama 5-7 hari. Sayangnya, antibiotik tidak dijual bebas seperti obat warung. Tujuannya untuk mencegah resistensi. Jadi Anda harus memeriksakan diri ke dokter dulu ya untuk memastikan diagnosis Bacterial Vaginosis. Umumnya, dokter akan mengambil sampel cairan keputihan untuk tes kibas, cek pH serta pengamatan mikroskopis. Jika terdapat perubahan bau pada tes kibas, pH <4,5 dan Clue cell pada hasil mikroskopis maka Anda menderita Bacterial Vaginosis.