DENPASAR,MENITINI.COM-Pemerintah Provinsi Bali saat ini siap melaksanakan program nasional yakni imunisasi nasional dalam rangka mencegah kanker serviks pada wanita.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom mengatakan, Pemerintah Pusat akan menetapkan bulan imunisasi nasional termasuk untuk vaksinasi HPV untuk mencegah kanker servik. “Jadi sekarang ada namanya bulan imuniasai nasional. Jadi khusus anak perempuan usia SD kelas 5-6. Usianya sekitar 11-13 tahun. Pada usia ini harus untuk divaksin HPV,” ujarnya saat dikonfirmasi di Denpasar, Rabu (20/4/2022).
Menurut Kadis Kesehatan yang baru dilantik ini, untuk anak SD kelas 5-6, vaksinnya gratis. “Digratisin untuk anak usia SD kelas 5-6. Jadi vaksin HPV pertama itu kelas 5-6 dan vaksin kedua jaraknya hanya setahun. Jadi untuk vaksin kedua di usia kelas 6 SD dan kelas 1 SMP. Ini semua gratis,” ujarnya. Sebab selain itu harus bayar dengan total biaya antara Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta untuk dua kali vaksin. Untuk amak-anak gratis karena akan dibiayai oleh pusat. Sementara untuk masyarakat umum atau yang sudah di luar usia itu harus bayar.
Untuk tahap awal, karena stok vaksin belum dikirim Dinas Kesehatan akan melaporkan data siswi SD yang layak divaksinasi untuk pencegahan ka Ket serviks. Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Bali untuk melaporkan jumlah siswi kelas 5 dan 6. Berapa jumlahnya nanti akan ada laporan yang jelas. “Untuk sementara kami akan berkoordinasi dengan Dinkes Kota Denpasar sebagai tahap awal, berapa jumlah siswi usia kelas 5-6 SD yang ada di seluruh Kota Denpasar. Data ini akan kami laporkan ke pusat,” ujarnya. Data akan kami setorkan ke pusat agar pusat bisa mengalokasikan stok vaksin ke seluruh Indonesia sesuai kuota yang diberikan. Sebab program vaksinasi HPV akan dimulai sejak Agustus 2022.