Dengan sudah adanya penerbangan internasional dan adanya kebijakan ini, Ketua Bali Tourism Board, Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengungkapkan, ada harapan bagi pelaku pariwisata untuk menyambut wisman pada musim panas mendatang. Dengan dibukanya penerbangan Sydney-Bali ini, kemungkinan reborn pariwisata Bali mencapai 20 persen. Terkait sistem tanpa karantina ini, wisman yang datang ke Bali akan diperlakukan normal seperti wisatawan pada umumnya. Hanya saja tambahannya, yakni pelaksanaan tes PCR hasil negatif setibanya di Bali dan ketika hendak meninggalkan Bali.
“Ini (kebijakan tanpa karantina) tidak mendadak, karena dari dulu kita harapkan. Ini juga dinamis. Pokoknya yang penting masuk dulu, yang penting Bali terisi dulu. Bubble-nya kan sekarang pulau bukan hotel ini, ini sudah bagus banget. Mereka harus tinggal di Bali dulu selama tiga hari, sebelum ke Lombok, ke Jawa, dan minimal tiga hari. Ini dibuktikan dengan booking hotel paket 4 hari 3 malam yang sudah dibayar,” ucapnya. *