Anggota DPRD Komisi IV Edwin Huwae mengatakan penelantaran pasien jantung jangan dianggap sebagai sebuah hal biasa-biasa saja, tetapi harus menjadi perhatian serius dari RSUD Haulussy untuk memperbaiki manajemen, sehingga pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan baik.
“Apakah peristiwa ini dianggap biasa-biasa saja, atau sudah menjadi satu kebiasaan dalam pelayanan RSUD, kalau sudah menjadi satu kebiasaan, maka ini sangat buruk. Ini persoalan taruhan nyawa. Dan tugas kami sebagai wakil rakyat, untuk terus memantau sampai sejauh mana pelayan kesehatan kepada masyarakat. Persoalan ini jangan kita anggap biasa saja, tetapi bagaimana dengan keluarga pasien yang hari itu di RSUD dan terlantar, tidak mendapat terapi pengobatan, dimana empati kita, Dimana rasa kemanusian sebagai RSUD yang mempunyai tanggujawab pelayanan publik bagi masyarakat,” katanya.
Untuk itu, Huwae meminta Kepala Dinas Kesehatan untuk mengusulkan kepada Gubernur, Murad Ismail mengevaluasi seluruh struktur mulai dari Direktur sampai staf administrasi.
“Selama ini terjadi pergantian direktur pun sama saja. bila perlu wakil direktur dilakukan penyegaran. Karena citra rumah sakit ini berdampak terhadap pemerintahan,” jelasnya.
Menurut Huwae, kinerja RSUD Haulussy yang buruk tentu berdampak penilaian masyarakat terhadap kerja Gubernur, Kepala Dinas, sampai partai pendukung.