Jumat, 22 November, 2024

Belum Diketahui, Penyebab Kebakaran Lereng Gunung

Titik api kebakaran yang terpantau di lereng Gunung Agung

KARANGASEM, MENITINI.COM – Kebakaran hutan yang terjadi di kawasan hutang lereng Gunung Agung, Karangasem, Rabu (23/9) malam berangsur reda pada Kamis (24/9). Meski belum dapat dipastikan kondisi api “sejinak” apa, tapi sejak pagi terpantau tidak ada kepulan asap dari lokasi kebakaran tersebut.

Kalaksa BPDB Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengatakan, instansinya terus berkoordinasi dengan Resort Pengelola Hutan RPH), dan petugas kehutanan tetap melakukan pemantauan. Berhubung titik api berada di posisi yang sulit dijangkau, dia menyebut belum bisa mengerahkan petugas untuk memastikan. Jika nanti ada laporan, dia menggaransi personelnya akan diturunkan ke lokasi.

Sementara saat ini api tidak begitu ada muncul, hanya sedikit asap sih ada. Mungkin karena terselimut awan,” terangnya ketika dimintai konfirmasi, Kamis (24/9/2020).

Mengenai luas areal kebakaran di kawasan kompleks hutan Gunung Abang-Agung Munduk Tukad Gamongan, Dusun Belong, Desa Ban, Kecamatan Kubu tersebut, dia berkata belum diketahui pasti. Dia menduga kemungkinan karena rumput kering atau pohon cemara.

“Sementara ini kami koordinasi dengan pihak terkait untuk pemantauan. Bila masih terlihat api, rencananya dilakukan pemadaman kebakaran,” katanya menandaskan.

Informasi yang diperoleh, lokasi kebakaran hutan diperkirakan berada di kawasan hutan lindung Munduk Tukad Gamongan Belong, Desa Ban, Kecamatan Kubu

Sejauh ini, belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran hutan yang mulai teramati sejak Selasa sore sekitar pukul 18.00 WITA.

Perbekel Desa Ban, I Gede Tamu Sugiantara saat dihubungi mengatakan, lokasi kebakaran memang agak jauh dari pemukiman warga. Hanya saja, situasinya menghawatirkan, lantaran kondisi cuaca musim kemarau dan tiupan angin kencang sehingga ditakutkan kebakaran bisa meluas dengan cepat. “Cukup khawatir, karena cuaca panas dan angin kencang, takut kebakaran dengan cepat meluas, tadi Jero Bendesa sempat nelpun saya bilang apinya lumayan besar,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Timur, Ir. I Made Warta ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa saat ini situasi tidak memungkinkan  untuk melakukan pemadaman. Sementara hanya dilakukan pemantauan. “Situasi tidak memungkinkan, sementara hanya dilakukan pemantauan, rencananya proses pemadaman akan dilakukan esok hari,” tulis Made Warta melalui rilisnya. mang/poll