Jumat, 22 November, 2024

Berbuka Puasa: Temukan Keseimbangan antara Kenikmatan dan Kesehatan

Pentingnya keseimbangan saat berbuka puasa. (freepik)

DENPASAR, MENITINI.COM – Berbuka puasa adalah momen yang paling dinanti saat menjalani puasa Ramadhan. Setelah seharian menahan lapar dan haus, saatnya bagi kita untuk memulihkan energi dan memanjakan lidah dengan hidangan lezat. Namun, alangkah pentingnya untuk tidak melupakan aspek kesehatan.

Tradisi berbuka puasa seringkali terkait dengan hidangan manis. Apalagi makin terpatri dengan jargon “Berbukalah dengan yang manis“.  Penting kita pahami bahwa berbuka puasa tidak selalu harus dimulai dengan yang manis. Memulai berbuka puasa dengan hidangan gurih atau berprotein malah merupakan pilihan yang lebih baik. Pilihan-pilihan yang kaya nutrisi bisa menjadi pilihan yang tepat dan lebih sehat untuk memulihkan energi setelah seharian berpuasa. Redaksi sudah merangkum beberapa poin penting yang perlu dipertimbangkan saat memilih hidangan untuk berbuka puasa. Apa saja?

5 Poin Penting Berbuka Puasa

Supaya sepanjang bulan Ramadhan tetap sehat dan tidak melar saat Idul Fitri, penting sekali menjaga keseimbangan antara kenikmatan dan kesehatan. Berikut adalah 5 poin penting yang harus kita perhatikan dalam penyajian maupun mengkonsumsi hidangan berbuka puasa:

1. Keseimbangan Nutrisi

Hidangan berbuka puasa harus memberikan keseimbangan nutrisi untuk tubuh setelah berpuasa sepanjang hari. Perhatikan asupan karbohidrat, protein, lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral dalam hidangan yang Anda pilih. Perbanyak asupan berprotein supaya memberi rasa kenyang lebih lama dan tidak memicu nafsu makan berlebih. Usahakan mengkonsumsi karbohidrat tidak langsung dalam porsi besar, namun bertahap.

2. Kuantitas dan Kualitas

Hindari konsumsi berlebihan dan perhatikan kualitas makanan yang Anda pilih. Pilihlah makanan yang terbuat dari bahan-bahan segar dan berkualitas tinggi untuk mendapatkan nutrisi yang maksimal. Kurangi makanan instan, makanan yang melalui proses kompleks atau junkfood supaya tidak memicu peningkatan asam lambung mendadak saat berbuka.

3. Pengendalian Gula

Meskipun hidangan manis sering menjadi favorit saat berbuka puasa, perhatikan jumlah gula yang dikonsumsi. Konsumsi gula berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan, termasuk risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Kebiasaan mengkonsumsi gula juga memicu rasa lapar atau craving sehingga kita tidak fokus saat berpuasa dan buru-buru ingin makan. Upayakan mengkonsumsi lebih banyak sumber gula alami seperti buah-buahan.

4. Variasi Menu

Cobalah untuk bervariasi dalam memilih hidangan berbuka puasa. Manis saja terus menerus tentu kurang baik, begitu pula dengan asin gurih terus menerus. Campurkan hidangan manis dengan hidangan gurih atau berprotein untuk mendapatkan keseimbangan nutrisi yang tepat. Untuk mempermudah, Anda bisa membuat penjadwalan menu berbuka. Selain itu, upayakan untuk memadu padankan menu utama dan menu penutup. Jadi tidak melulu menu penutup identik dengan manis.

5. Minum Air yang Cukup

Pastikan untuk minum air yang cukup saat berbuka puasa untuk menghindari dehidrasi. Air adalah komponen penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh setelah seharian berpuasa. Indonesia adalah negara tropis, tentu berpuasa menimbulkan risiko dehidrasi yang lebih besar dibanding negara non tropis. Geserlah waktu mengkonsumsi air dengan bijak selama periode buka dan sahur. Upayakan 8 gelas air dan tambahkan asupan yang tinggi kandungan air lainnya seperti sayur dan buah.

Dengan memperhatikan aspek kesehatan dalam memilih hidangan berbuka puasa, kita dapat menikmati momen berbuka dengan penuh kenikmatan sambil tetap menjaga kesehatan tubuh. Mari menjadikan bulan Ramadan sebagai kesempatan untuk merayakan kebersamaan dan kesehatan bersama keluarga dan komunitas kita. Nah, jika kita susah berpaling dari hidangan berbuka yang khas dengan manisnya, berikut beberapa modifikasi takjil yang bisa Anda upayakan:

5 Modifikasi Takjil Menyehatkan

1. Kolak Pisang dengan Gula Merah Terkontrol

Kolak pisang adalah hidangan manis yang kaya akan nutrisi jika proses pengolahannya benar. Pisang mengandung kalium dan serat yang baik untuk pencernaan dan kesehatan jantung. Namun, penting untuk mengontrol jumlah gula merah yang ditambahkan. Gula merah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes dan masalah kesehatan lainnya. Gunakanlah gula merah dengan bijaksana atau bahkan pertimbangkan penggunaan pemanis yang lebih sehat untuk kombinasi seperti madu.

2. Es Buah Tanpa Tambahan Gula

Es buah adalah pilihan segar yang kaya akan vitamin dan antioksidan. Namun, seringkali tambahan sirup atau susu kental manis membuatnya menjadi sumber kalori dan gula yang tinggi. Saat membuat es buah, pertimbangkan untuk tidak menambahkan tambahan gula. Buah-buahan segar sudah cukup manis secara alami dan memberikan cukup rasa manis tanpa perlu tambahan gula. Cukup pilih salah satu saja, jika sudah sirup tidak perlu tambahan susu ataupun gula lagi.

3. Kue Kering Rendah Gula

Kue kering bisa menjadi camilan yang menyenangkan saat berbuka puasa, tetapi sering kali kandungan gula dan lemaknya tinggi. Cobalah untuk membuat kue kering dengan jumlah gula yang lebih rendah atau menggunakan pemanis alami seperti madu atau buah kering. Tujuan mengurangi jumlah gula dalam kue kering tidak hanya membuatnya lebih sehat, tetapi juga tetap lezat. Opsi lain, gunakan campuran ketela ungu yang sudah manis secara alami.

4. Martabak Manis dengan Bahan yang Berkualitas

Martabak manis yang terbuat dari adonan tebal dan berbagai isi manis bisa menjadi pilihan yang menyenangkan saat berbuka puasa. Namun, pastikan untuk menggunakan bahan berkualitas dan mengontrol jumlah gula tambahan. Anda juga bisa mencoba menggunakan pilihan isian yang lebih sehat seperti selai buatan sendiri yang tidak mengandung tambahan gula. Anda bisa juga mengganti taburan meises dengan bubuk coklat.

5. Bubur Sumsum dengan Santan Rendah Lemak

Bubur sumsum adalah hidangan manis yang lezat dan menyenangkan untuk dinikmati saat berbuka puasa. Namun, santan campuran bubur sumsum seringkali tinggi lemak jenuh. Cobalah untuk menggunakan santan atau susu rendah lemak sebagai alternatif yang lebih sehat. Hindari tambahan gula berlebihan dan nikmatilah bubur sumsum dengan cita rasa alami yang khas.

Dengan memperhatikan kesehatan saat memilih dan menyiapkan hidangan manis untuk berbuka puasa, kita bisa tetap menikmati kenikmatan tanpa mengorbankan kesehatan. Selamat menikmati berbuka puasa dengan hidangan yang sehat dan lezat. Tetap semangat menjalani Ramadhan! (M-010)