Sabtu, 23 November, 2024

Berswafoto di Pantai Kelingking, Suami-Istri asal India Terseret Ombak, Satu Meninggal

Korban terseret ombak di Pantai Kelingking dievakuasi petugas. (Foto: Ist)
Korban terseret ombak di Pantai Kelingking dievakuasi petugas. (Foto: Ist)

SEMARAPURA,MENITINI.COM-Pasangan suami-istri asal India bernama Subramaniam Veeranam Manickam (28) dan Subramaniam Thirugnanaselvam (27) terseret ombak saat berfoto di pantai Kelingking, Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung Bali, Kamis (8/6/2023).

Sang suami Veeranam ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan istrinya, Subramaniam belum ditemukan. Proses pencarian wisatan mancangera itu terkendala oleh gelombang yang sangat besar.

Kapolsek Nusa Penida, Kompol IB Putra Sumerta menerangkan, peristiwa ini bermula saat mereka melakukan tour di Nusa Penida, dengan didampingi Wayan Sugiarta (37) asal Dusun Ampel, Desa Pejukutan.

“Sekitar pukul 11.00 Wita, korban tiba di Pantai Kelingking dan langsung berswafoto. Melihat spot foto yang indah, pasutri inipun memutuskan untuk turun ke pantai. Namun, karena ombak sangat besar, Wayan Sugiarta sempat memperingatkan korban agar tidak berfoto di dekat pantai. Sayang, imbauan tersebut tidak diindahkan, dan korban tetap ke bawah dan menuju pantai untuk berfoto,” ujar Kompol IB Putra.

Pukul 13.00 Wita, korban bersama istrinya tiba di pantai dan melakukan aktivitas foto di pantai. Tiba-tiba datang ombak besar menyapu dan menyeret keduanya ke dalam hingga tidak bisa diselamatkan.
“Kemudian saksi (Wayan Sugiarta) menghubungi Tim Basarnas dan Polsek Nusa Penida untuk melaksakan evakuasi,” ungkap Kapolsek.

Lalu pada pukul 14.00 Wita, Tim Basarnas tiba di lokasi dan langsung memulai evakuasi. Saat itu tim berhasil mengeevakuasi salah satu korban Veeranam Manickam. Namun karena kondisi gelombang yang sangat besar, satu korban lainnya (Subramaniam) tidak berhasil dievakuasi. Tim Basarnas kemudian memutuskan untuk kembali kepelabuhan.

“Sekira pukul 15.50 Wita Tim Basarnas tiba di pelabuhan Banjar Nyuh dan kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit Gema Santi untuk dilakukan autopsi,” katanya.

Saat di rumah sakit, korban yang berhasil ditemukan diperkiran sudah meninggal sebelum dilakukan pemeriksaan awal oleh Dokter di Rumah Sakit Gema Santhi Nusa Penida. Dipastikan pula bahwa tidak ditemukan luka pada tubuh korban, tetapi keluar busa pada mulut dan hidung, serta keluar cairan pada kelamin. (M-003)

  • Editor: Daton