KLUNGKUNG,MENITINI.COM-Cuaca buruk di perairan Nusa Penida, Klungkung, menyebabkan kecelakaan tragis. Sebuah boat snorkeling bernama Sea Dragon 2 yang mengangkut 11 wisatawan asing terbalik di perairan Kelingking Point, Kecamatan Nusa Penida, pada Jumat (21/3/2025). Dalam insiden ini, satu wisatawan asal Australia meninggal dunia.
Dari informasi yang dihimpun, Sea Dragon 2 berangkat dari Sanur sejak pagi menuju Manta Point, Nusa Penida, untuk aktivitas snorkeling. Boat yang dinakhodai Kapten Komang Jun ini membawa 11 wisatawan asing, didampingi dua orang pemandu dan dua anak buah kapal (ABK).
Saat tiba di perairan Kelingking sekitar pukul 08.30 WITA, ombak besar tiba-tiba menghantam boat. Kapten berusaha mengendalikan kapal dengan memperlambat laju mesin, namun sebuah benda diduga mengenai mesin boat sehingga kapal sulit dikendalikan. Tak lama kemudian, ombak terus menghantam hingga kapal terbalik.
“Kapten dan ABK berupaya menyelamatkan seluruh penumpang dengan bantuan boat snorkeling lain yang berada di sekitar lokasi kejadian,” ujar Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta.
Sebanyak 10 korban berhasil dievakuasi ke darat. Dua wisatawan, Gabriel Hijniakoff dan Cintamani Warington, mengalami luka melepuh pada kulit pangkal paha dan segera dilarikan ke Klinik Griya Medika Nusa Penida untuk mendapatkan perawatan medis. Delapan korban lainnya dievakuasi menggunakan boat Axe Stone dari Pelabuhan Banjar Nyuh menuju Pelabuhan Sanur, Denpasar.
Namun, satu wisatawan bernama Anna, warga negara Australia, dalam kondisi kritis saat dievakuasi dari lokasi kejadian dengan Sea Dragon 1 menuju Pelabuhan Sanur. Sayangnya, saat dirujuk ke Rumah Sakit Prof. Ngoerah Denpasar, korban dinyatakan meninggal dunia.
“Dua korban yang mengalami luka bakar diduga terkena panas dari mesin boat. Mereka akan diberangkatkan ke Denpasar menggunakan helikopter. Sementara jenazah korban meninggal dunia saat ini berada di Rumah Sakit Prof. Ngoerah,” tambah Kapolsek Nusa Penida.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan risiko keselamatan di perairan, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem. Pihak berwenang mengimbau para pelaku wisata bahari untuk selalu mengutamakan faktor keamanan guna menghindari kejadian serupa di masa mendatang. (M-011)
- Editor: Daton