Jumat, 31 Januari, 2025

BTID KKB Tidak Punya Niat Ubah Nama Pantai Serangan, Ditulis Kura Kura Bali Oleh Panitia WWF

DENPASAR, MENITINI.COM- BTID Kura Kura Bali tidak pernah mengubah nama Pantai Serangan menjadi Pantai Kura Kura Bali (KKB) seperti maraknya tudingan saat ini.


Sebagai korporasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, BTID senantiasa menjaga kearifan lokal yang menjadi pegangan hidup masyarakat di Bali khususnya di masyarakat di Pulau Serangan.

“Tidak ada  niat kami dari BTID untuk mengganti Pantai Serangan menjadi Pantai Kura Kura Bali. Kami senantiasa menjaga keseimbangan dan harmoni antara masyarakat, lingkungan alam dengan BTID,” kata Kepala Komunikasi PT BTID Zakki Hakim mengawali komunikasi dengan wartawan posbali.net melalui sambungan selular Rabu (29/01/2025).


Zakki mengatakan tulisan Pantai Kura Kura Bali itu ditulis panitia saat pembukaan WWF ke-10 pada Mei 2024.  
Panitia forum air dunia, lanjutnya, menamai Pantai Serangan dengan Pantai Kura-Kura Bali guna memudahkan ribuan delegasi mencari lokasi pembukaan.

BACA JUGA:  KSOP Bungkam, Sewa Lahan di Kawasan Pelabuhan Benoa “Gelap” Ada Bali Wake Park dan Bali Exotic


“Sejak acara itu sampai sekarang tidak ada yang ganti atau cabut namanya. Ini bukan didaftarkan, tapi siapa saja bisa taruh nama di sana, seperti di atasnya juga ada Jalan Pantai Serangan, padahal itu cuma proyek kami, tidak ada jalannya, jadi siapa saja bisa membuat (nama), tidak ada niat sengaja,”kata Zakki.


Maraknya tangkapan layar peta daring yang beredar di medsos dan media online menurut Zakki semua orang berpendapat apa saja dan kapan saja.  


“Ini zamannya media sosial. Kami menghargaai kebebasan pers. Niat baik membangun di Pulau Serangan akan kita lihat ke depan. Kritik publik di media sosial dan media massa kami hargai bagian dari kebebasan,” ujarnya.

PT Bali Turtle Island Development (BTID) selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali membantah semua tuduhan bahwa BITD mengubah nama pantai tersebut.

BACA JUGA:  Peringatan Hari Pahlawan di Jembrana, Dimaknai Dengan Memperkuat Solidaritas Sosial

“Pertama, tidak ada perubahan. Selama ini juga memang tidak ada nama pantainya. Kedua, itu yang dilihat kan Google Maps, itu sebenarnya peninggalan waktu acara World Water Forum (WWF),” ujarnya.  

Ia mengklaim sejak awal, tidak pernah tertulis nama Pantai Serangan, sehingga siapa saja bisa menandai sebuah tempat dengan nama yang diinginkan.


Kendati demikian, pengelola mengaku tidak mengantongi bukti bahwa sebelum berisi nama Pantai Kura-Kura Bali, area tersebut kosong tanpa nama Pantai Serangan.  


“Ada juga nama-nama tempat yang siapa saja bisa taruh, tapi tidak ada buktinya.  Tadinya nama itu ada atau tidak, karena ini domain publik, bukan punya pemerintah,” imbuhnya.


Sementara terkait pergantian nama Jalan Pulau Serangan menjadi Jalan Kura Kura Bali menurut sumber itu wajar karena BTID yang mengerjakan jalan itu dari awal sampai pengaspalan.


“Karena dia (BTID) yang investasi. Menurut saya, wajarlah kalau sekarang mengubah nama Jalan Pulau Serangan menjadi Jalan Kura Kura Bali. Sebaiknya harus tau jalan ceritanya baru ngomong. Jangan omong tanpa tau sejarahnya,” kata sumber ini mewanti wanti agar namanya jangan disebut karena posisinya sebagai pemangku,  dan sejak polemik di BTID KKB masyarakat terbelah.

BACA JUGA:  Dapat Ucapan Selamat dari De Gadjah, Begini Respon Koster


“Ada yang mendukung, diam-diam banyak juga yang menentang,” sebutnya kepada wartawan ini beberapa waktu lalu.  


Lurah Serangan, Ni Wayan Sukanami mengatakan, belum mengetahuia kronologi perubahan nama jalan Pulau Serangan menjadi Jalan Kura Kura Bali.  


“Awalnya memang bernama Jalan Pulau Serangan, kemudian dari BTID mengajukan permohonan untuk perubahan nama. Namun dasarnya, seperti surat persetujuan, surat rekomendasi dan lainnya saya belum dapatkan. Coba nanti kami telusuri ke BTID,” kata Ni Wayan Sukanami, 23 Januari 2025  M-003

  • Editor: Daton