Jumat, 22 November, 2024

Buka GPDRR, Presiden Jokowi Paparkan Keberhasilan Tangani Kartahula dan Covid-19

Tangkapan layar: Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan dalam The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 yang disaksikan secara virtual, Rabu (25/5/2022). (Foto: ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

BADUNG,MENITINI.COM-Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam menurunkan bencana kebakaran hutan dan lahan (kartahutla) hingga mengendalikan pandemi COVID-19 dalam Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Bali, Rabu (25/05/2022).

“Indonesia berhasil menurunkan kebakaran hutan dari 2,6 juta hektare hanya menjadi 358.000 hektare di tahun 2021,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya seperti dikutip Antaranews.
Di hadapan utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta 30 menteri dari luar negeri, Jokowi menjelaskan Indonesia termasuk negara yang rawan terjadi bencana.

Sepanjang 2022, kata presiden, bencana di Indonesia terjadi sebanyak 1.613 dengan rata-rata 500 kali gempa baik skala kecil maupun besar setiap bulannya. Bencana gempa besar disertai tsunami di Indonesia terakhir kali terjadi di Palu, Sulawesi Tengah pada 2018 silam yang merenggut 2.113 nyawa. Indonesia yang memiliki 139 gunung api aktif, juga berulang kali mengalami letusan sebanyak 121 kejadian sepanjang 2015-2021.

Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan juga tak kalah menjadi ancaman, salah satu yang terbesar terjadi pada 1997-1998 yang menghanguskan lebih dari 10 juta hektare lahan di Indonesia.

“Dengan berbagai upaya, kebakaran hutan dan lahan bisa ditekan seminim mungkin, dan tahun 2021 Indonesia berhasil merestorasi lahan gambut seluas 3,4 juta hektare,” ujar Presiden Jokowi.

Selain bencana alam, pandemi COVID-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir juga menjadi bencana terbesar dunia yang menginfeksi hingga 527 juta orang, merenggut korban 6,3 juta orang, termasuk 7,5 juta anak yang kehilangan orang tua. Dengan menerapkan kebijakan gas dan rem seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Indonesia berupaya menjaga keseimbangan dari aspek kesehatan maupun pertumbuhan ekonomi.

Saat ini, kasus aktif harian COVID-19 di Indonesia menjadi 345 kasus, turun tajam dibandingkan saat puncak kasus mencapai 64 ribu kasus.