Jumat, 22 November, 2024

Bupati Gianyar Bali Bentuk Gugus Tugas Tangani PMK

Ilustrasi sapi
Ilustrasi sapi. (foto: net)

DENPASAR, MENITINI-Merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi, kambing dan babi di beberapa wilayah Indonesia, menyebabkan Bali, khususnya Gianyar mewaspadai penyakit tersebut masuk ke Gianyar. Sampai saat ini, Gianyar aman dari PMK.  Walau demikian lalulintas ternak dari Jawa melintasi Bali, atau sebaliknya dari Nusa Tenggara ke Jawa yang juga melintasi Bali terus diperketat pengawasan oleh petugas. Kabupaten Gianyar yang juga berada di lintasan tersebut juga melakukan pengawasan super ketat.

Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Gianyar, I Made Santiarka, informasi yang menyebutkan Gianyar sudah terkonfirmasi PMK itu salah besar dan hoax. Sebab sebagai wilayah lalulintas hewan berkuku, pihaknya sudah melakukan pengawasan yang super ketat. “Informasi yang menyebutkan ada sapi kena PMK  di Gianyar itu salah. Bali masih aman dari PMK termasuk Gianyar,” jelas Made Santiarka saat dikonfirmasi Senin (27/6/2022).

Hanya saja, pemantauan mobilitas terhadap ternak sapi, kambing dan babi diperketat, mengingat Bali diapit dari Jawa dan Nusa Tenggara yang juga menjadi tempat lalulintas ternak. “Lalulintas ternak ini kita waspadai, misalnya ternak dari Jawa ke Lombok, atau sebaliknya. Yang bahkan kotorannya tidak boleh tercecer di Bali, ini langkah waspada,” jelasnya. 

Selain langkah pengawasan mobilitas ternak, Dinas Pertanian dan Peternakan juga melakukan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada seluruh peternak di Gianyar. “Jadi setiap kondisi ternak peliharaan dilaporkan, baik sehat dan sakit. Ini tugas penyuluh peternak,” bebernya. Sedangkan langkah selanjutnya adalah membuat gugus tugas tim reaksi cepat dari Dinas Pertanian dan Peternakan yang nantinya disahkan oleh Bupati Gianyar. “Gugus tugas TRC ini yang akan bergerak memantau dan melakukan langkah-langkah bila ada ternak kena gejala PMK,” ujarnya.