JAKARTA,MENITINI.COM-Penyakit campak diperkirakan segera menyebar ke berbagai wilayah secara global, karena selama tiga tahun terakhir penanganan dunia hanya berfokus pada pandemi Covid-19.
Dari laman Kantor Berita Politik RMOL.ID, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), melemahnya pengawasan kepada virus lain selain Covid-19, termasuk campak telah membuat penyakit ini mudah menjangkit banyak orang. Terlebih katanya, campak merupakan salah satu virus manusia yang paling menular dan hampir seluruhnya dapat dicegah melalui vaksinasi. Namun untuk mencegah wabah ini menyebar ke populasi yang lebih luas, cakupan vaksinasi yang dibutuhkan ialah 95 persen.
Sementara menurut laporan kedua organisasi kesehatan internasional tersebut, 40 juta anak tidak sempat divaksin campak karena pandemi Covid-19.
Pemimpin divisi campak WHO, Patrick O’Connor, menghimbau agar semua pihak dapat mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit tersebut sedini mungkin.
“Kami berada di persimpangan jalan. Ini akan menjadi 12-24 bulan yang sangat menantang untuk mencoba memitigasi ini,” ujarnya seperti dimuat Reuters pada Rabu (24/11).
O’Connor melihat memang saat ini belum terjadi ledakan kasus campak, karena terbantu oleh langkah-langkah social distancing Covid-19.
Namun O’Connor menekankan jika campak memiliki sifat yang sangat menular.
“WHO telah melihat peningkatan wabah besar yang mengganggu sejak awal 2022, meningkat dari 19 menjadi hampir 30 pada September,” jelasnya. Wilayah bagian Afrika dan sub-Sahara disebut O’Connor menjadi yang paling rentan, karena warga di negara-negara itu hidup dalam konflik kekerasan dan krisis pangan.
Sumber: RMOL.ID