Minggu, 24 November, 2024

Cuaca Ekstrim, Waspada Potensi Hujan Lebat Tiga Hari Kedepan, Daerah yang Perlu Diantisipasi

Cuaca ekstrim berpotensi terjadi pembentukan awan comulonimbus yang membahayang keselamatan penerbangan

DENPASAR, MENITINI.COM Kepala Pusat Meteorologi Publik, Fachry Radjab mengimbau masyarakat agar selalu mewaspadai potensi terjadinya hujan lebat untuk tiga hari kedepan. Cuaca ekstrim itu tak hanya hujan lebat tapi juga angin kencang dan tinggi gelombsng ke.

Adapun wilayah yang berpotensi itu diantaranya Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Papua.

Dimana hujan dengan intensitas lebat di wilayah perairan berpotensi terjadi di Selat Malaka, Laut Cina Selatan, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga selatan NTT, perairan Barat Bengkulu hingga selatan NTT, Laut Jawa bagian timur, Selat Sunda, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali, Laut Flores, Laut Banda bagian selatan, Laut Timor, Laut Maluku bagian utara, Laut Sulawesi, perairan Utara Halmahera hingga Papua, Laut Arafuru dan Samudra Pasifik Utara Papua.

Sedangkan potensi hujan ekstrem diprediksi dapat terjadi di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sulawesi Selatan dan Papua.

Sementara Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan, Edison menyampaikan, berdasarkan prediksi untuk 7 hari ke depan (01-07 Februari 2021), cuaca penerbangan secara umum masih berpotensi tinggi terjadinya pembentukan awan-awan Cumulonimbus (CB) yang dapat membahayakan penerbangan.

Awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75 persen (OCNL/Occasional) selama 7 hari kedepan diprediksi terjadi di Aceh bagian barat, Sumatera Barat bagian timur, Jambi bagian selatan, Banten bagian selatan, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, DIY bagian selatan, sebagian Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan bagian utara, Kalimantan Timur bagian barat, Kalimantan Utara bagian timur, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Sulawesi Utara, sebagian Bali, sebagian NTB, sebagian NTT, Maluku bagian selatan, Maluku Utara bagian selatan, sebagian Papua, sebagian Papua Barat, Samudera Hindia barat Aceh,  “Sedangkan awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial lebih dari 75 persen  (FRQ / Frequent) selama 7 hari kedepan diprediksi terjadi di Nusa Tenggara Timur bagian selatan,”ujarnya.

Untuk itu BMKG terus mengimbau masyarakat dan semua pihak yang terkait dengan sektor transportasi, agar selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca signifikan atau potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di puncak musim hujan ini.

Hal itu penting menjadi perhatian, demi mewujudkan keselamatan dalam layanan penerbangan. Untuk mempercepat dan memperluas layanan informasi cuaca penerbangan, sejak 2018 BMKG menyampaikan update informasi prakiraan cuaca di seluruh bandara melalui aplikasi mobile phone Info BMKG, juga melalui layar-layar display cuaca di seluruh bandara, pelabuhan dan display cuaca publik untuk beberapa lokasi strategis. 

Informasi dalam aplikasi Info BMKG tersebut diakuinya meliputi informasi cuaca setiap jam hingga prediksi kondisi cuaca untuk empat jam ke depan, sedangkan informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca untuk area maupun rute penerbangan seperti SIGWX (Significant weather Chart ) dan SIGMET (Significant Meteorological Information) dapat diakses dalam laman aviation.bmkg.go.id. “Seluruh Informasi cuaca baik prediksi dan peringatan dini cuaca ekstrem, prediksi gelombang tinggi dan prakiraan/prediksi cuaca untuk penerbangan juga disampaikan dan diupdate rutin melalui aplikasi mobile phone InfoBMKG,”imbuhnya.M71/poll