Jumat, 22 November, 2024

Dalami Problematika Pengelolaan Sampah, J2PS Kunjungi TPS3R dan Pelaku Daur Ulang

Rombongan J2PS mendengar pemaparan dari pengelola Eco Bali.
Rombongan J2PS mendengar pemaparan dari pengelola Eco Bali. (Foto: M-003)
Pemilahan sampah di TPS3R Uma Asri Ubung. (Foto: M-003)

Di samping jasa sampah, Eco Bali Recycling juga mendampingi 300 TPS3R, membeli produk dari 200 Bank Sampah, 56 sektor informal, 1.600 lebih pelanggan jasa sampah dan jasa edukasi pembuatan pupuk organik di rumah-rumah penduduk.

“Misi kami mempromosikan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, menciptakan pengetahuan hijau dan produk ramah lingkungan untuk mencapai nol limbah. Kami membina bank sampah, membina TPS3R dan menjadi off taker (pengambil sampah-red),” tegas Mertaadi sembari menunjukkan contoh-contoh sampah anorganik yang dikumpulkan selanjutnya dikirim ke pabrik untuk dijadikan bahan daur ulang seperti beragam perabot rumah tangga.

Program lain yang ditangani Eco Bali Recycling antara lain jasa sampah yang terpilah di sumber, komposting unit rumah tangga dan bisnis, dan Rumah Pemulihan Sampah (RPM) Anorganik.

“Apa yang kami kerjakan ini sesuai implementasi Pergub Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan sampah berbasis sumber,” bebernya.

Pihaknya fokus memaksimalkan daur ulang, mengurangi jumlah sampah ke TPA dan mempromosikan pengomposan.

“Kami menjamin pembuangan sisa residu hanya di fasilitas legal. Eco Bali terdaftar dan kami mematuhi undang-undang nasional saat ini tentang pengelolaan limbah di bawah Kementerian Lingkungan Hidup,” imbuhnya.

Terkait upaya dan prestasi yang sudah berhasil dicapai Eco Bali, Site Operational Manager of Eco Bali Ni Made Dwi Septiantari memaparkan terjadi pengurangan sampah hingga 70-80% melalui daur ulang dan pengomposan 5.000 lebih ton sampah dikumpulkan dan diproses. “Mengurangi dampaknya terhadap lingkungan, 300 sesi pendidikan di sekolah untuk lebih dari 15.000 siswa dan 1.000 guru, 2.500 lebih sesi pelatihan ramah lingkungan untuk rumah tangga dan bisnis 350 lebih instalasi pengomposan di rumah tangga dan vila,” papar Dwi.

Usai sesi penjelasan dan pemaparan Pengurus J2PS diajak ke gudang melihat pekerja melakukan proses pemilahan dan pengepresen sampah anorganik yang terdiri dari botol-botol plastik, plastik multilayer merupakan plastik dilapisi bahan aluminium foil maupun bahan lainnya dan kertas/karton.

Agustinus Apollonaris mengharapkan setelah kunjungan ke sejumlah TPS 3R media dan kawan-kawan jurnalis memberi ruang yang lebih luas pemberitaan tentang lingkungan dan sampah.
Juga lebih dalam dan tajam memberitak isu pengelolaan dan pemilahan sampah.
“Setela menerima perspektif baru hari ini tentang pengelolaan sampah dari para pelaku daur ulang, kawan kawan jurnalis bisa lebih dalam dan tajam menulis tentang problematika tentang lingkungan khususnya sampah. Sudah saatnya dalam benak kita para jurnalis sampah bukan sekedar sampah, tapi juga komoditas. Ada circular economy yang bisa dijalankan jika mengelolah dan mengolah sampah dengan baik dan benar,” ujarnya. M-003