“Ada juga mereka memakai sendal jepit juga membawa sepatu sehingga mereka berganti. Tetapi ada juga yang tidak,” akuinya. Kemudian, ada juga simpangsiur mengkategorikan sendal jepit itu seperti apa, sehingga terjadi mis disitu. Ada juga yang memprofokasi bahwa mereka tidak boleh beribadah.
” Padahal sesungguhnya tidak. Selama ini hubungan kita dengan pihak gereja Efrata sangat baik (semua kegiatan gereja dan umat diberikan akses),” ucapnya.
Dalam keterangan pers yang juga dihadiri Pendeta Elifas Ketua Sinode GPM, Danlanud Pattimura mengakui dua bulan terakhir, secara intensif sedang mensosialisasikan tata tertib memasuki Lanud Patimura.
Kebijakan ini, kata dia, tidak lain untuk mewujudkan situasi yang nyaman, aman dan tertib. Kebijakan ini berlaku baik bagi penghuni Lanud maupun masyarakat yang beraktifitas masuk dan keluar Lanud.
“Penggunaan pakaian yang rapi dan sopan berlaku bagi semua personel yang masuk dan keluar Lanud. Langkah ini tentunya kita harapkan dapat menciptakan suasana Lanud yang tertib, sehingga semua pihak merasa nyamam berada di lingkungan Lanud,” ujar Danlanud Pattimura Ambon. (M-009).
Berita Terkait
- Apresiasi Sentra Tenun Jembrana, Presiden Jokowi : Wujud Perhatian Pemerintah Daerah bagi Pengembang...
- Pengangkutan Limbah B3 Terganjal Regulasi, Biaya Penyebrangan Mencekik, Transpoter Mogok
- Kasus Melandai, Isoter Asrama Undiskha Ditutup
- Edan! Tolak Berhubungan Badan, Seorang Ayah Tiri di Dobo Aniaya Anaknya Hingga Babak Belur