Ia juga menegaskan bahwa Desa Adat Intaran bukan menolak proyek LNG tetapi menolak tempat Rencana Pembangunan LNG yang bertentangan dengan alam dan mengancam menerabas hutan mangrove serta mengancam terumbu karang yang ada di Intaran Sanur. “Terumbu Karang yang sebelumnya kita tanam akan terancam hancur akibat pengerukan yang akan dilakukan oleh pembangunan Terminal LNG,” tambahnya.
Bendesa Adat Intaran juga mengungkapkan bahwa Proyek ini tidak sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowidodo dalam misinya yang akan menanam 600.000 ha dalam postingan instragamnya, tetapi kenyataanya Mangrove akan dibabat guna proyek Terminal LNG. “Rencana Pembanguan Terminal LNG Sama sekali tidak sejalan dengan misi pak Jokowi,” Tegas Bendesa Adat Intaran.
Seusai menyampaikan aspirasi dan dibarengi dengan tetabuhan gambelan Bleganjur dan pemasangan Baliho berukuran 4×4 meter oleh Yowana Desa Intaran Sanur, aksi budaya ini ditutup dengan tertib dan damai. M-007