DENPASAR, MENITINI.COM– Di penghujung tahun 2024 Pemerintah Kota Denpasar meluncurkan Program Desa Wisata Serangan Terintegrasi (Dewi Sita) di Wantilan Pura Sakenan, Desa Adat Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam sambutannya mengatakan, program ini bertujuan mengembangkan Desa Serangan sebagai destinasi wisata unggulan berkelanjutan, mengintegrasikan pelestarian budaya, keseimbangan ekosistem, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Program “Dewi Sita” merupakan implementasi Proyek Perubahan Diklat PKN Tk II Angkatan ke-29 Provinsi Bali di Desa Wisata Serangan untuk mengembangkan destinasi wisata berkelanjutan.
Wali Kota Jaya Negara menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi untuk mewujudkan Desa Wisata Serangan sebagai destinasi unggulanyang mengedepankan pelestarian budaya lokal, keseimbangan ekosistem, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Dewi Sita bukan hanya program pengembangan pariwisata, tetapi juga upaya untuk memastikan keberlanjutan ekonomi masyarakat, kelestarian lingkungan, dan pelestarian adat serta budaya Desa Serangan. Ini adalah langkah nyata menuju transformasi pembangunan pariwisata berkelanjutan yang menjadi model bagi desa-desa lainnya,” kata Jaya Negara, kala itu (Jumat 29/12/2025).
Wali Kota Denpasar mengharapkan, program ini dapat meningkatkan daya tarik Desa Serangan sebagai destinasi wisata yang unik sekaligus menjaga harmoni antara manusia, budaya, dan alam.Sementara Kadis Pariwisata Kota Denpasar, Ni Luh Putu Riyastiti sebagai project leader Program Dewi Sita mengatakan terdapat 10 program inovatif dalam Desa Wisata Serangan Terintegrasi.
Sebagai capaian dan komitmen, Desa Wisata Serangan yang sebelumnya meraih predikat Terbaik III Desa Wisata Rintisan Tingkat Nasional (2023) kini diarahkan menjadi model desa wisata mandiri dan maju.
“Dengan dukungan dari seluruh pihak, program ini diharapkan membawa transformasi besar untuk menjadikan Desa Serangan sebagai ikon pariwisata berkelanjutan di Bali.
Harmoni antara manusia, budaya, dan alam adalah inti dari Dewi Sita,” kata Riyastiti.
Berikut 10 program inovatif Desa Wisata Serangan Terintegrasi
- Paruman Dewi Sita oleh Dinas Perkim dengan penyediaan rumah layak huni masyarakat Serangan, mendukung konsep pro-poor tourism.
- Selaras Desa Wisata Serangan Terintegrasi. Oleh Dinas Sosial melalui Sekolah Keluarga Harapan untuk memberdayakan perempuan melalui kurikulum khusus dan pelatihan SDM.
- Lekas Bisa Wujudkan Dewi Sita oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Membangun pariwisata berbasis komunitas, memanfaatkan potensi lokal.
- Sigap Desa Wisata Serangan Terintegrasi oleh Dinas Damkar dan Penyelamatan sebagai mitigasi risiko kebakaran dengan menempatkan unit damkar di Desa Serangan.
- Makin Dekat Makin Bersih Dewi Sita oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan melalui peluncuran bank sampah dan pengelolaan lingkungan yang ramah lingkungan.
- Pasikian Dewi Sita oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik untuk Pemetaan konflik menciptakan keamanan di lingkungan multikultural.
- Tarian Gaya Pesona Dewi Sita oleh Dinas Kebudayaan sebagai inventarisasi cagar budaya untuk potensi wisata edukatif.
- Pilar Dewi Sita dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai literasi dan digitalisasi keuangan untuk transparansi pengelolaan desa.
- Program inovatif Dewi Sita Berseri oleh Dinas Pariwisata sebagai penguatan regulasi, branding, dan infrastruktur pariwisata.
- Rindu Dewi Sita oleh Dinas Kominfos yakni Interoperabilitas data memantau perkembangan pariwisata melalui aplikasi DPS. M-003
- Editor: Daton