Jumat, 22 November, 2024

DEWG Dorong Akselerasi Regulasi Tata Kelola Data Lintas Negara

Samuel Abrijani dan Randy Yusuf
Samuel Abrijani dan Randy Yusuf. (Foto: Ist)

DENPASAR,MENITINI.COM-Dalam rangka mendorong akselerasi atau percepatan transformasi digital, Presidensi G20 Indonesia sukses menginisiasi pembentukan Digital Economy Working Group (DEWG) meeting G20.

Grup ini bertujuan menyamakan persepsi negara anggota terkait pemerataan akselerasi transformasi digital hingga mencapai kesepakatan bersama.

Demikian disampaikan Samuel Abrijani P, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo dalam diskusi daring yang diadakan oleh Forum Merdeka Barat (FMB) 9 (15/11/22). “Itu ada peningkatan ya dari Task Force menjadi Working Group itu yang dilakukan Indonesia di Presidensi G20. Nah apa yang dibahas, pastinya terkait dengan Cross Border Data Flow/Data Free Flow with Trust (Arus Data Lintas Batas Negara/Arus Bebas Data secara Terpercaya,” kata Samuel.

Samuel menjelaskan, melalui Digital Economy Working Group atau DEWG meeting G20, para delegasi negara anggota membahas dan sepakat terkait regulasi untuk mengatur tata kelola arus data lintas batas negara. Selain itu, melalui forum tersebut, para delegasi negara anggota berhasil dan telah merampungkan pembahasan mengenai alat ukur (tool kit) keterampilan dan literasi digital dalam Workshop On The G20 Toolkit For Measuring Digital Skills and Digital Literacy.

“Tool kit ini sudah disepakati dan saya rasa bukan hanya negara anggota G20 yang bisa mengadopsinya namun bisa diadopsi oleh siapapun karena memang bagus. Indonesia pun mengadopsi ini,” ujarnya

Pada diskusi daring yang disiarkan langsung dari Bali tersebut, Samuel menyampaikan gelaran G20 ini terutama terkait akselerasi transformasi digital negara anggota, utamanya Indonesia. “DEWG adalah memahami perspektif masingmasing negara anggota. Namun benang merah pengaturan data nya, kata Samuel, semua negara sepakat terkait free flow with trust lalu lintas data lintas negara . Hal ini mengacu pada pemahaman bahwa di era digital sulit dibendung. Sehingga diperlukan jalan keluar untuk mengelolanya,”ujarnya.

Kontribusi Google untuk Indonesia

Sementara itu, pada Forum yang sama, Randy Jusuf selaku Country Director Google Indonesia membeberkan sejumlah kontribusinya kepada Indonesia.

Randy menuturkan, ada dua contoh yang dapat disebutkannya sebagai kontribusi google terhadap tranformasi dan perkembangan dunia digital di Indonesia. “D ua contoh yang bisa kami berikan. Pertama adalah produk yang tersedia di Indonesia. Kedua adalah beberapa inisiatif yang kami berikan di Indonesia. Saya mulai dengan produk yang kami miliki mulai dari search geogle, youtube dan lain sebagainya,” paparnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Randy menyebutkan, pihaknya telah menyumbang US$ 50 miliar kepada sejumlah content creator secara global, termasuk Indonesia.

Jumlah konten kreator mencapai 1.300 dengan lebih dari 1 juta subscribers di kanal Youtube. Selain itu, Randy mengungkapkan, program google Startup juga telah membantu masyarakat Indonesia untuk saling belajar satu sama lain.

Google juga membuat laporan mengenai talenta digital. Hal ini ditandai dengan banyaknya orang yang ingin belajar teknologi digital. “Inisiatif lain dari kami adalah kemunculan “BANGKIT” yang kini berpartner dengan GoTo, Traveloka, Kemendikbud, dan Kampus Merdeka untuk menyediakan pelatihan Machine learning, mobile computing, cloud dan lain bagi mahasiswa,” kata Randy. (M-003)