Sabtu, 23 November, 2024

Diapresiasi Langkah Cepat Pemerintah Tutup Penerbangan dari dan ke Wuhan

Gusti Kade Sutawa

Jangan Kendor, Mantapkan Pasar yang Sudah Ada,  Tingkatkan Pasar Baru

Langkah pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri dan Kesehatan menutup sementara penerbangan dari dan ke kota Wuhan, Tiongkok dinilai sebagai tindakan cepat mengurangi bahkan menghilangkan akibat buruk dari menularnya virus corona yang sampai saat sudah menelan korban  puluhan jiwa

Ketua Masyarakat Pariwisata Indonesia, Dr. Gusti Kade Sutawa mengapresiasi langkah cepat yang diambil pemerintahan Jokowi agar penyebaran virus corona ini tak sampai menular ke Indonesia melalui keluar masuknya penumpang dari negara yang terdampak viru. “Penutupan sementara penerbangan adalah salah satu langkah yang harus diambil untuk mrmbatasi penyebaran virus corona yang cukup menakutkan saat ini,” kata Gusde Sutawa saat dihubungi, Senin (27/1)

Penutupan sementara sampai batas waktu yang tak ditentukan memang berdampak terhadap kunjungan wisatawan ke Indonesia, termasuk Bali sebagai salah satu pintu masuk wisatawan Tiongkok melalui pesawat udara. “Kita bisa memahami kebijakan tersebut. Karena pemerintah China juga tidak membolehkan warganya keluar. Dan saya optimis kejadian ini segera berlalu. Pemerintah China punya tekad mengatasi. Dan berita hari ini (senin-red) ada 40 an suspect corona sudah dinyatakan sembuh,”katanya.

Sementara Ketua Sanur Hotel Forum (SHF), Ricky mengatakan tamu Tiongkok tahun 2019 hampir mendekati angka 1,2 juta, hamper sama pula dengan kunjungan turis Australia ke Bali atau 30 % dari total tamu mancanegara. “Tentu akan ada kekhawatiran accupancy ke depanya. Kami berharap dengan langkah cepat yang diambil pemerintah Tiongkok virus ini segera dieliminasi bahkan dihilangkan. Sehingga iklim pariwisata di Bali kembali membaik,”kata Ricky.

Ricky

Sebagai insan pariwisata pihaknya sangat beremphaty dengan kejadian yang tidak pernah diduga. “Kita semua tentu prihatin. Bali yang hamper 30 % tamunya dari daerah China akan berdampak. Dan ini tidak bagus untuk pariwisata Bali ke depan, khususnya untuk kunjungan wisatawannya,”kata Ricky sembari berharap agar wabah tersebut jangan sampai ke Bali karena bisa mempersulit program pemulihan kunjungan wisatawan. “Kita tetap berdoa yang terbaik, sambil berusaha meningkatkan pasar-pasar, baik yang sudah ada maupun pasar yang baru,”ucapnya.

Hal senada disampaikan penggiat pariwisata Yoseph Yulius Diaz. Yusdi sapaannya meminta agar semua pemangku kepentingan di Bali hendaknya memantapkan komunikasi dengan pelaku pariwisata di Kota Wuhan, Tiongkok. “Untuk kawan kawan yang punya jaringan, khususnya yang punya market ke China agar terus berkomunikasi dengan biro perjalanan disana, juga dengan pelakuk pariwisata lainnya, termasuk juga dengan warga negara Indonesia yang bermukim di Wuhan,”kata Yusdi.

Hal ini penting karena pemerintah China telah mengambil langkah cepat dalam menangani penyebaran virus corona sehingga perlahan-lahan situasinya mulai teratasi. “Berita hari ini cukup menggembirakan. Puluhan pasien virus corona di China dinyatakan sembuh oleh tim dokter setempat. Dengan membangun komunikasi yang intens, kita akan mengetahui perkembangan virus yang mematikan tersebut. Dan bila sudah dinyatakan aman, makan penerbangan bisa dibuka kembali,”kata Ketua Flobamora  Bali ini.  

Yusdi Diaz

Sebelumnnya, Kementerian Perhubungan terus berupaya meningkatkan perlindungan dan pencegahan penyebaran virus corona virus yang menewaskan puluhan orang di China.

Saat ini, kebijakan yang telah diambil Kemenhub selaku regulator adalah menutup rute penerbangan dari dan ke Wuhan, Tiongkok , dimana identifikasi virus Corona pertama kali mencuat di sana. Lalu langkah apa lagi yang akan dilakukan Kemenhub dalam mencegah penyebaran virus ini?

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan terkait penanganan wabah virus, termasuk pertimbangan menutup rute kota lain di China yang terindikasi telah terinfeksi virus mematikan tersebut. “Kami akan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan terhadap perkembangan di sana. Di satu sisi, kami lakukan kegiatan preventif menangkal hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Menhub saat diwawancara wartawan di Tangerang, Minggu (26/1).

Menhub juga menyebutkan, status penyebaran virus Corona di Wuhan juga masih sangat krusial, sehingga dalam beberapa minggu atau bulan ke depan rute penerbangan belum dapat dipastikan.

Menteri Budi Karya menegaskan jika rute dari dan ke Wuhan sudah benar-benar ditutup. “Kalau Wuhan, sudah clear tidak ada penerbangan dari dan ke Wuhan. Kemarin Lion Air sempat mau kembalikan penumpang, tapi sudah enggak bisa,” kata Menhub.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menghentikan sementara maskapai Indonesia yang melakukan penerbangan dari dan ke Kota Wuhan China. Hal itu dilakukan menindaklanjuti NOTAM G0108/20 yang diterbitkan International Notam Office Beijing. Adapun dua maskapai penerbangan nasional yang memiliki rute penerbangan ke Kota Wuhan yaitu Sriwijaya Air dan Lion Air.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti dalam press rilisnya menyampaikan pihaknya telah melakukan koordinasi intensif kepada seluruh maskapai penerbangan di Indonesia, untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus pneumonia masuk ke Indonesia melalui aktifitas penerbangan.

Melalui informasi NOTAM G0108/20 menyampaikan bahwa Bandar Udara Internasional Wuhan Tianhe tidak dapat digunakan sebagai bandara alternatif, kecuali untuk penerbangan kondisi darurat mulai 23 Januari pukul 11.00 UTC (18.00 WIB) sampai 02 Februari pukul 15.59 UTC (22.59 WIB), sehingga penerbangan dari Indonesia menuju kota Wuhan akan dialihkan ke kota lain di China.

Polana menambahkan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah mengeluarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara melalui Direktur Keamanan Penerbangan Nomor SE.001/DKP/I/2020 tanggal 20 Januari 2020.

Isi surat edaran menyangkut perintah kepada maskapai melengkapi Kartu general declaration (Gendec) agar diberikan kepada petugas karantina kesehatan dibandara kedatangan.  Melaporkan kepada petugas lalu lintas udara yang bertugas (PIC) apabila terdapat orang atau penumpang yang diduga terpapar terjangkit di pesawat udara.  Memberikan kartu kewaspadaan kesehatan (alert card) sebelum kedatangan (untuk penerbangan yang berasal dari negara terjangkit) kepada penumpang, dan memastikan kepada penumpang lapor kepada petugas bila merasa ada gejala tertular penyakit.  Memberikan pengumuman didalam pesawat (on board) agar penumpang melaporkan kepada petugas KKP pada saat kedatangan bila berasal atau pernah singgah di negara terjangkit.

Polana juga memerintahkan operator penerbangan terus meningkatkan pengawasan di terminal kedatangan internasional dan terus melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder penerbangan mengantisipasi menyebarnya virus pneumonia melalui jalur penerbangan.

Dari hasil laporan, hingga saat ini belum diketemukan adanya penumpang yang terjangkit virus pneumonia yang masuk melalui bandara di seluruh Indonesia. “Kami juga menghimbau kepada seluruh stakeholder penerbangan untuk terus waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi masuknya virus pneumonia melalui penerbangan karena keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan merupakan tanggung jawab kita bersama, “kata  Polana.

Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim menambahkan  delapan penerbangan rute Bali-Wuhan atau sebaliknya dihentikan itu, merupakan penerbangan yang dioperasikan oleh dua maskapai penerbangan nasional yaitu, Lion Air dan Sriwijaya Air.

Pihaknya juga akan selalu memperbarui informasi perkembangan Notam internasional dari China terkait diperpanjang atau dipercepat penutupan penerbangan dari dan ke Kota Wuhan. “Sehingga nanti jika sudah ada update Notam dari Beijing ketika sudah bisa dibuka kembali maka otomatis jadwal penerbangan akan segera dibuka untuk melayani para penumpang,” katanya.

Untuk penerbangan yang menghubungkan berbagai wilayah di China dengan Bali, Arie menjelaskan secara regular ada 15 penerbangan per hari di luar jadwal penerbangan carter yang jumlahnya jika digabungkan keseluruhan bervariasi mencapai 20-25 penerbangan per hari.

Khusus untuk penerbangan yang menghubungkan Bandara Ngurah Rai dengan Bandara Wuhan, ia mengatakan penerbangan tersebut frekuensinya tiga kali dalam seminggu atau penerbangan carter.

Pihaknya mencatat jumlah wisatawan asal China ke Bali rata-rata per hari mencapai 3.300 orang penumpang. Tingginya jumlah wisatawan asal China tersebut menurutnya juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan secara khusus untuk mengantisipasi virus corona baru itu  “Ini menjadi atensi kami secara khusus karena pada satu sisi kita, di Bali tidak boleh terganggu secara pariwisata, namun juga harus diimbangi terkait dengan upaya mitigasi penyebaran virus corona untuk mencegah virus itu masuk Bali,” ujar Arie Ahsanurrohim.

Lion Air Denpasar-Wuhan-Denpasar, dijadwalkan tiap hari Rabu, Jumat, dan Minggu. Penerbangan rute Wuhan cukup potensial, walaupun saat ini belum ada yang mengajukan regular schedule. “Wuhan merupakan salah satu kota utama di Tiongkok, itu load factornya rata-rata bisa 80 persen,”ujarnya. 

Sementara Kepala Otban wilayah IV, Elfi Amir menerangkan operator yang beroperasi dengan rute penerbangan langsung Denpasar-Wuhan yaitu PT. Lion Mentari Airlines dan PT. Sriwijaya Airlines. Dimana operator PT. Sriwijaya Airlines dalam seminggu menerbangi rute DPS -WUH dengan nomor penerbangan SJ 1124 pada hari DOS 3 (Rabu) dengan STD 16.50 UTC. Untuk balik dari WUH-DPS dengan nomor penerbangan SJ 1125. Berdasarkan penjelasan dari Management Operator PT. Sriwijaya Airlines bahwa dilakukan Suspend per tanggal 23 Jan 2020. Sampai waktu yang tidak ditentukan (UFN). 

Sedangkan untuk operator PT. Lion Air dalam seminggu memiliki 3 penerbangan langsung pada hari DOS 3,5,7 (rabu, jumat, minggu) dengan tipe pesawat B 739 dan nomor penerbangan JT 2619 (DPS-WUH) dan JT 2618 (WUH-DPS). Berdasarkan keterangan dari Manager Area Lion Group, Lion Air tetap beroperasi rute DPS-WUH hanya mengangkut penumpang DPS-WUH (outbound). Penerbangan balik WUH-DPS dalam status ferry flight (tidak mengangkut penumpang). Hal ini dilakukan sampai dengan tanggal 26 Januari 2020. 

Selain itu penerbangan Wuhan-Denpasar sebagai ferry flight yaitu hanya membawa kru dan tidak melayani tamu atau penumpang. Penerbangan Denpasar-Wuhan mengalami perubahan direncanakan menjadi rute Denpasar ke Changsa-Bandar Udara Internasional Huanghua, Hunan, Republik Rakyat Tiongkok. Untuk perkembangan lebih lanjut dan terbaru mengenai rute dimaksud, akan disampaikan selanjutnya. Perubahan dan pembatalan penerbangan merupakan implementasi dan langkah preventif terhadap penyebaran penyakit pneumonia berat di Wuhan.

Upaya pencegahan pada penerbangan internasional juga berlaku dari dan ke Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia (KUL). Hal ini sebagai upaya memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan perjalanan udara kepada awak pesawat dan tamu atau penumpang. 

Antisipasi dilakukan mengacu pada surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No.  SR.01.0111/5888/2019 terkait ‘Pemberitahuan Kewaspadaan Penyakit Polio’ pada 30 Desember 2019 dan No PM serta 04.021111143/2020 tentang ‘Kesiapsiagaan dan Antisipasi Penyebaran Penyakit Pneumonia Berat yang belum diketahui etiologinya’ pada 03 Januari 2020.

Dalam tindakan pencegahan dimaksud, merekomendasikan guna menyediakan dan melakukan  penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku serta menyediakan dan menggunakan masker, sarung tangan (hand gloves) dan cairan/ gel pembersih tangan  (hand sanitizer) guna antisipasi tertular pada awak pesawat dan petugas layanan darat.  

Departemen Keselamatan, Keamanan dan Kualitas Lion Air meminta kepada seluruh unit terkait untuk  menjalankan rekomendasi yang disampaikan. Lion Air sudah menginformasikan kepada seluruh tamu atas perubahan dan pembatalan penerbangan pada rute yang terkena dampak. pol/gay