MEDAN, MENITINI.COM – Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengaku khawatir ada 200 ribu orang yang mau berkunjung ke Bali selama 10 hari selama Hari Raya Natal dan akhir tahun. “Maka dari itu saat ini pemerintah melakukan sedikit pengetatan perjalanan wisata,”kata Luhut di sela acara Indonesia-China Investment Forum di Sumatera Utara, Jumat (18/12/2020)
Luhut mengatakan pemerintah tak ingin kasus Corona di Bali meningkat. Justru menurutnya saat ini kasus di Bali meskipun tinggi tapi relatif terkendali.
“Kemarin banyak orang mau ke Bali itu sudah lebih dari 200 ribu orang selama 10 hari, maka kita ketatin sedikit. Kalau nggak gitu nanti gimana? Bali naik lagi kasusnya, ini kan Bali sekarang relatif sangat baik,” ujarnya.
Adapun, salah satu upaya pengetatan di Bali adalah dengan mewajibkan tes PCR untuk para pelancong yang mau masuk Bali dengan pesawat udara. Lalu kewajiban rapid test antigen untuk ke Bali dengan jalur darat.
Ia menambahkan, minat masyarakat berwisata ke Bali sangat tinggi. Meski begitu, saat ini dia tidak ingin banyak masyarakat berwisata.
Pasalnya dengan banyaknya pergerakan masyarakat yang berwisata ada ancaman dari sikap tidak disiplin pada protokol kesehatan.
Ia mengaku memang saat ini pemerintah mengurangi masyarakat untuk berwisata.
“Kita masih wisata dalam negeri karena wisata dalam negeri kita itu 85%, sekarang malah kita kurangi jangan terlalu cepat dulu, nanti malah bahaya kan. Kalau terus dibuka nanti nggak ada disiplin naik lagi kasusnya, maka mesti dipahami,” jelas Luhut.
Sebelumnya, kedua tes itu wajib dilakukan dua hari sebelum perjalanan ke Bali. Namun, belakangan dilonggarkan menjadi H-7 perjalanan ke Bali. poll/ren
Berita Terkait
- Marak Wisatawan Asing Berulah, Bali Perlu Evaluasi Menyeluruh dan Pembenahan Tata Kelola Pariwisata
- Wujudkan One Island Green, Gubernur Koster : Semua Harus Solid, Komit dan Redam Ego Sektoral
- Ditengah Pandemi Covid-19, Pelaku Pariwisata Bali Mulai Promosi Mandiri ke Ukraina
- Pantai Klayar, Penawar Rindu Pulau Dewata di Pesisir Pacitan