SEMARAPURA,MENITINI.COM-Keberadaan Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Karang Dadi Klungkung telah dilengkapi dengan mesin rekayasa teknologi anak bangsa untuk mengolah residu dengan kapasitas kurang lebih 50 ton sehari. Dan ini bisa menjadi role model pengelolaan sampah residu di Indonesia khususnya di Pulau Bali. Dengan demikian dampaknya dapat memperpanjang usia tempat pengelolaan akhir alias TPA.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL), Putu Ivan Yunatana ketika menjelaskan keberadaan mesin teknologi pengolahan sampah di TOSS Center Klungkung saat mendampingi Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, menerima kunjungan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, Kamis (29/12/2022).
“Mesin ini disediakan dan dioperasionalkan PT. CTBL yang merupakan entitas bersama antara Bali Waste Cycle (BWC) dan PT Bakti Bumi. Mesin ini sudah terbukti dan teruji di TPA Jabon Sidoarjo. Dimana hasil pengolahan residu itu dapat menjadi komoditi energi baru terbarukan (EBT) yang beberapa waktu sempat diujicobakan oleh PLTU Tanjung Awar Awar Tuban dan PT Paiton Probolinggo yang hasilnya sudah sesuai dengan standar kebutuhan PLTU tersebut,” kata Putu Ivan yang juga Founder BWC.
Dalam kunjungangannya, Menpan RB Azwar Anas diterima Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta beserta jajaran, dengan didampingi Founder Bali Waste Cylce (BWC) Putu Ivan Yunatana yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) Bali dan Nusa Tenggara.
Dalam sambutannya, Menpan RB mengapresiasi langkah pemerintah Kabupaten Klungkung dalam berinovasi dalam penanganan sampah berkolaborasi dengan pihak ketiga. “Salah satu wilayah yang perlu diacungi jempol adalah Kabupaten Klungkung, yang sangat inovatif dalam pengelolaan sampahnya dengan mengatasi permasalahan dari hulu hingga hilir,” puji Anas.
Inovasi yang berkelanjutan dan berdampak luas, kata mantan Bupati Banyuwangi dua periode ini, juga memberi banyak manfaat seperti, mengurangi pembelian pupuk untuk pemeliharaan taman kota, gedung kantor, sekolah dan desa, serta mengurangi potensi pencemaran sampah plastik dan mampu menjaga kelestarian lingkungan hidup yang mendukung pariwisata.
Putu Ivan menambahkan, PT CTBL akan mengolah sampah residu dengan mesin produksi anak bangsa yang mampu menekan puluhan ton sampah yang masuk.
Sebelumnya residu yang merupakan sisa dari pemilahan sampah tersebut tidak dipergunakan dan hanya dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Namun setelah hadirnya mesin pengolah residu, sampah dari sisa pemilahan tersebut akhirnya dapat kembali dimanfaatkan menjadi bahan energi baru terbarukan.
Founder BWC Putu Ivan Yunatana mengatakan mesin yang dirakit dan rekayasa teknologinya oleh PT. CTBL tersebut mampu mengolah sampah residu hingga 50 ton per hari. Dalam pengolahan sampah residu tersebut, sampah-sampah yang merupakan sisa dari pemilihan, akan diolah mejadi RDF, pelet, dan pupuk kompos.
Sebelumnya, program TOSS Center tahun 2018 berhasil masuk top 40 Inovasi Pelayanan Publik, kemudian di tahun 2021 TOSS kembali berhasil masuk Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) kategori khusus. Untuk tahun ini, TOSS masuk dalam Top 5 Outstanding Achievement Of Public Services dari Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2022.
“Dengan begitu TOSS adalah inovasi program milik Pemkab Klungkung yang tercatat untuk ketiga kalinya masuk dalam kompetisi yang digelar Kemenpan RB,” kata Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di depan Menpan RB. (M-003)