KUTA, MENITINI.COM– Gereja Fransiskus Xaverius (FX) Kuta melaksanakan misa masa new normal, Minggu (12/7). Perayaan misa diwarnai displin ketat umat dan petugas yang mengkuti misa.
Misa kedua dipimpin Pastor Paroki FX Kuta, RD Evensius Dewantoro, Pr dihadiri 265 umat dari kapasitas gereja 1500 orang. Walau umat yang datang terbatas, upacara misa tetap dilakukan dengan khusuk dan hikmat. Upacara yang sama sudah dilakukan sejak Sabtu sore (11/7) dan dilaksanakan pada Minggu (12/7) untuk misa pagi hari dan sore hari. Misa berlangsung singkat karena ada beberapa bagian hanya didaraskan tanpa ada nyanyian.
Menurut Romo Evensius Dewantoro, Gereja FX Kuta sudah mulai menjalankan ibadah misa sejak, Minggu 5 Juli lalu sering dibukanya era new normal bagi kegiatan keagamaan. “Protokol kesehatan tetap kami perhatikan. Dan umat sangat displin menjalankan protokol kesehatan. Umat punya kesadaran yang sama untuk terhindar dari penularan Covid19 di gereja,” kata Romo Venus
Sejak tiga bulan lalu, umat mengikuti perayaan misa di rumah melalui televisi atau secara live streaming. “Kepada semua umat kita minta untuk displin jalani protokol kesehatan. Tidak hanya saat mengikuti misa, tapi juga beraktivitas sehari hari. Memang umat ingin cepat selesai dengan situasi yang sulit ini. Antara kesehatan dan ekonomi harus berjalan seimbang. Gereja Katolik sangat ketat menjalankan protokol kesehatan saat perayaan misa,” kata Romo Venus sapaannya.
Pantauan di Gereja FX Kuta, seluruh protokol kesehatan yang berhubungan dengan Covid19 dilakukan sangat ketat. Mulai dari pintu gerbang sampai di dalam gereja. Umat yang masuk diwajibkan menggunakan masker. Tanpa masker diminta pulang. Bahkan ada umat yang membawa anak anak diminta untuk tidak Ikut misa. Sebelum masuk dalam gereja, umat diwajibkan mengecek suhu tubuh.
Saat memasuki halaman umat diarahkan mencuci tangan di beberapa tempat yang telah disediakan. Saat memasuki didalam, petugas sudah menyiapkan handsanitizer dan dicek lagi suhu tubuh. Di dalam gereja, jaraknya sudah diatur secara ketat. Biasanya satu bangku diisi 6-7 umat.
Sekarang satu bangku hanya diisi tiga umat saja. Anggota koor dibatasi 10 orang. Seluruh petugas upacara selain mengenakan masker juga wajib mengenakan face Shield. Misa Sabtu sore diikuti, 126 Umat, Minggu pagi misa pertama,157 umat, Minggu pagi misa II, 246 umat.
Sebelumnya, Uskup Denpasar,(Bali dan NTB), Mgr Dr. Silvester San menegaskan, protokol kesehatan di semua sektor kehidupan adalah panglima di era new normal. “Perayaan misa di Keuskupan Denpasar sudah dibuka dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan dan anjuran Gugus Tugas. Mereka yang belum nyaman tidak dipaksa ke gereja. Jaga jarak, gunakan masker, cuci tangan, hindari kerumunan. Kita tetap beribadat secara sehat, terhindar dari Covid19. Kita perlu proses dan waktu untuk terus menyesuaikan dengan protokol kesehatan. Kita harus tetap hidup dan tetap sehat,” kata Uskup Silvester San.
Ia meminta seluruh umat untuk mengikuti protokol kesehatan yang sudah sesuai standar. Anjuran pemerintah dan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid19 tetap menjadi panduan utama. “Kita tidak mau ada umat yang akhirnya tertular saat kegiatan beribadat. Untuk itu terapkan protokol kesehatan secara ketat,” tegasnya mengingatkan.
Ia juga meminta agar umat yang belum merasa nyaman ke gereja boleh tidak ikut ibadat. Anak-anak, para Lansia dan umat yang sedang sakit dilarang mengikuti kegiatan ibadat di gereja dan bisa mengikuti ibadat secara live streaming dari rumah masing-masing. “Inilah kehidupan new normal. Umat harus bisa segera menyesuaikan diri dengan hal-hal baru seperti tetap menggunakan masker, mencuci tangan dengan air mengalir, menggunakan handsanitizer, jaga jarak dan seterusnya,” ujarnya.poll
Berita Terkait
- Rugi Miliaran Rupiah, Puluhan Nasabah Korban Arisan Online Ngadu ke OJK
- Pasien Positif Covid-19 di Bali Bertambah, Gugus Tugas Ingatkan Dispilin Jalankan Protokol Kesehatan
- Demokrat Jagokan Empat Kandidat Putra Maluku, Siap Bertarung Rebut Kursi DPR RI Â
- Gus Adhi Optimis Bali Punya UU Provinsi yang Baru