DENPASAR, MENITINI.COM – Uskup Denpasar Mgr.Dr. Silvester San menempatkan RD Antonius Gede Ekadana Putra,Pr (Romo Toni-red) sebagai sebagai pastor rekan di Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius (FX) Kuta usai ditahbiskan jadi imam di Gereja setempat, Jumat, (27/11).
“Romo Toni ditempatkan di Gereja FX Kuta. Sebagai imam muda, cenderung bergerak lebih gesit. Di Paroki Kuta juga kekurangan imam. Pastor Paroki biasanya tiga tahun. Pastor rekan dimutasi beberapa bulan, tergantung kebutuhan imam di Keuskupan. Biasanya, imam baru cuti satu bulan,” kata Uskup Silvester San dalam sambutan sebelum berkat penutup.
Ia mengatakan, Romo Toni putra Bali kelahiran Kulibul ditahbiskan di tengah pandemi. “Walau tahbisan di tengah pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan, tak mengurangi kedalaman makna. Semua imam keuskupan yang hadir juga membuat suasana pentahbisan menjadi sangat meriah. Tahbisan di tengah pandemi menjadi hal baru dan dikenang imam baru,” kata Uskup sembari menjelaskan Romo Toni telah berjuang keras mewujudkan panggilan. “Keraguan, bimbang sebelum ditahbiskan hal manusiawi. Karena menjadi imam berarti menyerahkan seluruh diri dan menyalibkan keinginan,” kata Uskup lagi.
Ditambahkan, imam berjuang menjadi sahabat Allah dan bertekun dengan doa. Dengan mendekatkan diri dengan Tuhan, imam dijauhkan dari rasa sombong. ” Kepada umat saya minta menjaga imam agar memurnikan panggilan. Imam rentan dengan gosip. Imam bukan super man. Tetap butuh doa umat dan menjadi teman seperjalanan menuju keselamatan dan kebahagiaan,” pinta Uskup San.
Sementara Romo Toni dalam sambutan meminta kepada umat agar senantiasi menjaga Imamatnya sampai akhir hayat. “Mohon doa dan dukungan dukungan agar ke depan dan sampai akhir hayat tetap di jalan Imamat saya,”kata Romo Toni. Imam mileneal ini memlih motto tahabisan “Aku Mengucap Syukur Kepada Allahku Setiap Kali Aku Mengingat Kamu” Edo/poll
