BADUNG, MENITINI.COM – Sebuah video berdurasi singkat memperlihatkan kondisi proyek seawall Uluwatu setelah dilanda pasang laut dan cuaca ekstrim.
Dalam video berdurasi 27 detik itu, memperlihatkan kondisi beberapa titik revertmen (bangunan yang melindungi garis pantai) tergerus abrasi.
Namun hal itu ditampik Dinas PUPR Badung karena konstruksi tetap aman dan tidak mengalami kerusakan dan kondisi revertment yang telah dikerjakan masih aman.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Badung, AA Rama Putra tidak menampik beredar video berdurasi singkat itu.
Pembuatan revertmen tidak ada yang lepas, yang terlihat dalam video merupakan urugan batu boulder dan limestone untuk jalan akses yang belum dipasang.
Batu boulder merupakan batu kali dengan berat jenis tidak masuk dalam spek revertment karena beratnya ringan yaitu tidak sampai 400 kilogram.
“Titik itu merupakan titik nol akses pemasangan revertment, bagian STA 450. Bolongan yang terlihat itu memang area yang belum dipasang revertment. Nantinya akan diurug terlebih dahulu sebelum pemasangan revertment dilanjutkan. Kondisi titik revertment yang telah dikerjakan masih aman dan tidak mengalami kerusakan. tidak ada yang rusak,” katanya dikonfirmasi Selasa (3/12/2024).
Menurutnya, pemasangan revertment sudah mempertimbangkan kondisi pasang surut gelombang laut.
Konstruksi ini dirancang tahan terhadap arus laut yang besar. Hal itu dibuktikan dengan kondisi revertmen yang masih aman, begitupula dengan kondisi tebing.
Pengerjaan revertmen dilakukan dengan ketahanan yang sangat kuat dan itu dilakukan secara pararel, yaitu diurug limstone dan dipadatkan kemudian dipasang revertmen dengan kemiringan 45 drajat.
Pemasangan revertmen dilaksanakan dari sisi selatan dengan jarak sekitar 75-100 meter telah rampung dikerjakan.
Setelah itu pekerjaan mengarah ke utara dengan lurus dari arah selatan secara bertahap.
Hingga saat ini, secara total progres pengerjaan proyek penanganan keretakan tebing dan pembuatan seawall sudah mencapai 44 persen.
Materia sudah cukup banyak yang datang dan akan dikerjakan. Sebagai langkah pengamanan tambahan, sebanyak 1.500 unit tetrapod telah tiba di lokasi dan akan ditempatkan di bawah area utama pura sebagai penangkal arus gelombang besar.
Adapun tahapan yang akan dikerjakan berupa akses pemasangan silt protector, seting pemasangan revertmen di plus 4 dan setting drainase kiriman air hujan dari tirisan air tebing. “Sejauh ini tidak ada kendala yang berarti, pengerjaan masih lancar,”imbuhnya M-003