BADUNG,MENITINI.COM-Dalam upaya mengurangi risiko bencana alam, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung secara rutin melakukan perompesan pohon perindang. Langkah ini dilakukan untuk mencegah tumbangnya pohon, terutama saat musim hujan.
Kabid Tata Lingkungan DLHK Badung, I Wayan Narayana, mengungkapkan bahwa perompesan pohon telah menjadi agenda rutin setiap hari. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kejadian seperti yang terjadi beberapa pekan lalu, saat puncak musim hujan menyebabkan pohon-pohon tumbang.
“Kami bekerja secara intens dan sudah terjadwal setiap hari,” ujarnya.
DLHK Badung menyiagakan delapan truk tangga dan 12 truk dump untuk mengangkut sisa perompesan pohon. Selain itu, sebanyak 35 tenaga kerja dikerahkan setiap hari untuk memastikan kelancaran proses ini. Narayana juga menambahkan bahwa pihaknya berkoordinasi langsung dengan BPBD. Jika BPBD membutuhkan bantuan dalam penanganan bencana, DLHK siap turun tangan dengan armada yang tersedia.
Selain sebagai antisipasi musim hujan, perompesan pohon juga difokuskan menjelang pemelastian dan pengarakan ogoh-ogoh dalam rangka menyambut Hari Suci Nyepi Tahun 2025. Hal ini dilakukan untuk memastikan jalur yang dilalui tetap aman dan tidak terganggu oleh dahan atau ranting pohon.
“Jalur-jalur melasti sudah kami petakan. Kami targetkan akhir Februari ini seluruh perompesan di jalur melasti, baik menuju pantai, beji, maupun lokasi lainnya, sudah selesai. Begitu juga dengan jalur yang akan dilintasi pengarakan ogoh-ogoh,” jelas Narayana.
Menurutnya, DLHK Badung hanya bertanggung jawab terhadap pohon perindang yang merupakan aset pemerintah kabupaten dan berada di jalan berstatus kabupaten. Namun, DLHK tetap siap membantu perompesan pohon di luar aset tersebut jika ada permintaan dari desa adat maupun desa dinas.
“Kebanyakan pohon perindang yang menjadi tanggung jawab kami berada di wilayah Kuta dan Mengwi. Sementara itu, pohon-pohon yang tumbang selama musim hujan kemarin sebagian besar bukan aset kami. Namun, jika ada permohonan dari desa dinas atau desa adat yang sifatnya mendesak dan membahayakan, kami siap membantu selama truk tangga kami dapat menjangkau dan tenaga kami tersedia,” pungkasnya.
- Editor: Daton