Pembina Umum Paiketan Krama Bali ini meyakini, jika berdoa dengan tulus, maka Tuhan akan memberikan jalan terbaik, sehingga kedua belah pihak bisa mengakhiri perang.
Menurutnya, aksi ini lebih baik ketimbang hanya diam, cuek menyikapi perang itu. “Semoga pertikaian kedua negara tersebut segera selesai,” harap Ida Rsi Wisesanatha.
Ketua Panitia, dr. Laksmi Duarsa, menambahkan, tentu ada pro dan kontra dalam menyikapi perang antara Rusia dan Ukraina. Tentu pula kedua pihak yang bertikai mempunyai alasan atau pembenar masing-masing. Dengan aksi ini, pihaknya bukan mengajak untuk menghakimi. Melainkan mengobarkan sebuah harapan agar perang segera dihentikan.
“Perang yang terjadi di Ukraina tersebut telah menelan banyak korban jiwa. Kita berharap keduanya mau duduk bersama berdiskusi untuk kebaikan rakyat kedua negara. Semoga Tuhan mendengarkan doa ini sehingga dunia kembali damai dan aman,” kata Laksmi Duarsa.
Sementara itu, Benjamin Casteillo dari organisasi New World Together yang hadir dalam acara ini menyerukan persaudaraan umat manusia. Dia mengingatkan, Tuhan ada di dalam diri setiap insan. Peperangan seharusnya dihindari. Kalaupun ada pertikaian, hendaknya jalan damai menjadi solusi bagi kebaikan bersama. “Mari damaikan dunia,” pesannya. M003