AMBON, MENITINI.COM – Dua kapal perintis milik PT Pelni yang beroperasi di Pelabuhan Ambon, Maluku, menunda pelayaran akibat cuaca buruk yang melanda wilayah Maluku, Jumat (12/5/2023).
Dua kapal perintis itu yakni Kapal Sabuk Nusantara 103 dan Kapal Sabuk Nusantar 106.
Kapal Sabuk Nusantara 103 berlayar dengan rute Ambon, Tual, Elat, Molu, Larat, Rumean, hingga Saumlaki dan Marsela. Sementara kapal Sabuk Nusantara 106 berlayar dengan rute Ambon, Banda, Geser, Gorom, Kesui, Pulau Kur, hingga Tual.
“Ada Kapal Sabuk Nusantara 103 dan Kapal Sabuk Nusantar 106 yang mengajukan penundaan terkait peringatan cuaca buruk,” ujar Kepala operasi (Kaops) PT Pelni cabang Ambon, Muhammad Assegaf di Ambon, Jumat (12/5/2023).
Menurut Assegaf, gelombang tinggi akibat cuaca buruk itu sangat membahayakan bagi dua kapal perintis tersebut. Apalagi, ukuran kapal sabuk itu lebih kecil dibanding kapal yang lain.
“Nakhoda kapal tentu punya perkiraan dan standar keamanan yang menentukan aman dan tidak kapal yang dinakhodai. Jadi masyarakat diharap bersabar demi keselamatan kita semua,” ucap Assegaf.
Belum diketahui sampai kapan dua kapal perintis itu akan menunda pelayarannya.
“Hingga kini belum dapat dipastikan sampai kapan penundaan pelayaran itu, tergantung nakhodanya, karena juga melihat kondisi cuaca yang ada,” katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di enam wilayah, yakni di Perairan pulau Buru, Perairan Kepulauan Tanimbar, Perairan kepulauan Kai, Laut Banda Bagian Barat, Perairan Kepulauan Aru, dan Laut Arafuru.
“Gelombang tinggi 2,5 meter hingga empat meter berpeluang terjadi di Laut Maluku pada 12- 13 Mei 2023,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Ambon, Ashar. (M-009).Cuaca Buruk, Dua Kapal Perintis di Maluku Tunda Pelayaran
AMBON, MENITINI – Dua kapal perintis yang beroperasi di Pelabuhan Ambon, Maluku, menunda pelayaran akibat cuaca buruk yang melanda wilayah Maluku, Jumat (12/5/2023).
Dua kapal perintis itu yakni Kapal Sabuk Nusantara 103 dan Kapal Sabuk Nusantar 106.
Kapal Sabuk Nusantara 103 berlayar dengan rute Ambon, Tual, Elat, Molu, Larat, Rumean, hingga Saumlaki dan Marsela. Sementara kapal Sabuk Nusantara 106 berlayar dengan rute Ambon, Banda, Geser, Gorom, Kesui, Pulau Kur, hingga Tual.
“Ada Kapal Sabuk Nusantara 103 dan Kapal Sabuk Nusantar 106 yang mengajukan penundaan terkait peringatan cuaca buruk,” ujar Kepala operasi (Kaops) PT Pelni cabang Ambon, Muhammad Assegaf di Ambon, Jumat, seperti dikutip Antara.
Menurut Assegaf, gelombang tinggi akibat cuaca buruk itu sangat membahayakan bagi dua kapal perintis tersebut. Apalagi, ukuran kapal sabuk itu lebih kecil dibanding kapal yang lain.
“Nakhoda kapal tentu punya perkiraan dan standar keamanan yang menentukan aman dan tidak kapal yang dinakhodai. Jadi masyarakat diharap bersabar demi keselamatan kita semua,” ucap Assegaf.
Belum diketahui sampai kapan dua kapal perintis itu akan menunda pelayarannya.
“Hingga kini belum dapat dipastikan sampai kapan penundaan pelayaran itu, tergantung nakhodanya, karena juga melihat kondisi cuaca yang ada,” katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di enam wilayah, yakni di Perairan pulau Buru, Perairan Kepulauan Tanimbar, Perairan kepulauan Kai, Laut Banda Bagian Barat, Perairan Kepulauan Aru, dan Laut Arafuru.
“Gelombang tinggi 2,5 meter hingga empat meter berpeluang terjadi di Laut Maluku pada 12- 13 Mei 2023,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Ambon, Ashar. (M-009)
- Editor: Daton
Berita Terkait
- Redam Konflik Berdarah, Polairud Polda Maluku Lakukan Ini di Perairan Pulau Haruku
- Berswafoto di Pantai Kelingking, Suami-Istri asal India Terseret Ombak, Satu Meninggal
- Pria Asal Alor NTT Ikut Selam Temukan Korban di Kolam Pancing di Grand Sudirman
- Bentrok Kembali Terjadi di Kota Tual, Satu Orang MeninggalÂ