DENPASAR, MENITINI.COM – Guna mengantisipasi lonjakan penumpang jelang periode peak season libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, dua maskapai penerbangan nasional menyediakan 1,4 juta kursi.
Berbagai kesiapan terus dilakukan guna memastikan kebutuhan aksesibilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat dapat terpenuhi secara optimal.
Selain itu dua maskapai ini juga menyiapkan penerbangan tambahan (extra flight) hingga 316 penerbangan pada rute-rute dengan permintaan tinggi, seperti Denpasar, Lombok, Medan (Kualanamu), Surabaya, Semarang, Singapura.
Juga penerbangan tambahan selama periode libur Nataru sebanyak 210 penerbangan tambahan (extra flight) dengan fokus rute-rute unggulan, di antaranya Denpasar, Medan (Kualanamu), Lombok, dan Solo.
Selain itu kebijakan penurunan harga tiket yang telah disampaikan Kementerian Perhubungan RI, diproyeksikan penurunan harga tiket akan mencapai 10 persen.
Kebijakan penurunan harga tiket ini merupakan bentuk kolaborasi dan soliditas seluruh stakeholder seperti Injourney, Angkasa Pura Indonesia hingga Pertamina guna menurunkan harga tiket pesawat pada periode libur akhir tahun.
Penurunan harga tiket tersebut juga telah memperhitungkan secara seksama dengan memperhatikan proyeksi pertumbuhan penumpang pada libur akhir tahun.
Dua maskapai yang menyediakan 1,4 juta kursi terbut yakni maskapai Garuda Indonesia dan Citilink.
Sebanyak 741.514 kursi penerbangan disediakan Garuda Indonesia dan 717.560 kursi penerbangan Citilink.
Dari total kursi yang disediakan Garuda Indonesia, sebanyak 534.260 kursi diperuntukan penerbangan domestik dan 207.254 kursi diperuntukan penerbangan internasional.
Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan mengatakan Garuda Indonesia terus memperkuat kesiapan layanan penerbangan di tengah animo masyarakat dalam menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru serta kebijakan penurunan harga tiket rute domestik.
“Kami memahami kebutuhan masyarakat akan layanan transportasi udara dengan harga terjangkau, utamanya di tengah persiapan jelang libur Natal dan Tahun Baru nanti. Oleh karena itu, kami memastikan kebijakan penurunan harga tiket penerbangan domestik mulai diimplementasikan pada periode 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025,” kata Wamildan pada Sabtu (7/12/2024).
Selama periode peak season akhir tahun berlangsung, Garuda Indonesia Group memproyeksikan dapat mengoperasikan sedikitnya 8.199 frekuensi penerbangan yang didukung oleh kesiapan armada.
Total 94 armada yaitu 58 armada dari Garuda Indonesia dan 35 armada dari Citilink.
“Angka tersebut terus bergerak dinamis seiring dengan tren perjalanan masyarakat nantinya, khususnya yang memilih moda transportasi udara sebagai pilihan dalam mobilitas mereka ke destinasi tujuan,” ujarnya. M-003