DENPASAR, MENITINI.COM – Dewasa ini makin banyak orang-orang yang terdiagnosa terkena penyakit diabetes melitus dan sebagian besar itu disebabkan karena gaya hidup yang kurang baik. Apabila terdiagnosa diabetes, perlu dilakukan pengelolaan agar tidak jatuh pada fase komplikasi. Diabetes tidak terjadi dalam waktu singkat tetapi dalam waktu yang menahun dan sering tidak disadari ,yang mana diawali dengan gangguan toleransi glukosa.
Menurut Dr Surya Wibawa Sp.PDÂ gangguan toleransi glukosa adalah kondisi saat insulin mulai tidak mampu untuk mengelola gula yang masuk. “Ketika seseorang sudah mengalami intoleransi glukosa maka akan menjadi Resiko yang tinggi seseorang tersebut akan terkena diabetes melitus dan apabila tidak terkelola bisa jatuh pada fase komplikasi selanjutnya” kata dr. Surya Sp.PD dokter penyakit dalam yang berpraktek di Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar.
Bagaimana mendeteksi Gangguan Toleransi Glukosa?
“Deteksi gangguan toleransi glukosa harus dilakukan di fasilitas kesehatan yang memiliki fasilitas laboratorium, sehingga dapat melakukan tes gula darah. pasien harus berpuasa minimal 10 jam kemudian dilakukan tes gula darah puasa. Pasien meminum cairan glukosa sebanyak 75 gram dan menunggu selama 2 jam melalui akan diukur kembali dari sanalah kita dapat mengetahui apakah gula darah kita dalam kondisi normal ataukah sudah masuk pada fase gangguan toleransi glukosa atau justru sudah terdiagnosa diabetes melitus,”
Beberapa kondisi yang mungkin terjadi atau hasil yang keluar dari pemeriksaan tersebut antara lain:
- Normal
Gula darah normal dapat dilihat dari gula darah puasa dan gula darah 2 jam setelah tes. gula darah puasa dibawah 70-99 Mg/dl dan gula darah 2 jam setelah tes 70- 139 Mg/dl
- Gangguan Toleransi Glukosa
Gangguan toleransi glukosa apabila kadar gula darah 2 jam Setelah minum larutan berada di antara 140 Mg/dl hingga 199 Mg/dl. Sedang gula darah puasa <100 Mg/ dl dari sini kita dapat melihat adanya kesulitan tubuh untuk mengolah glukosa.
- Diabetes melitus
Seseorang dikatakan terdiagnosa diabetes tidak bisa hanya dengan satu kali pemeriksaan gula darah. Apabila hasil dari gula darah 2 jam Setelah mengkonsumsi glukosa di atas 200 mg/dl, dapat dikategorikan terkena diabetes melitus. Seseorang dikatakan diagnosa diabetes apabila kadar gula darah puasa lebih dari 126 MG/ dl dan gula darah setelah makan itu lebih dari 200 mg/dl dan perhitungan HbA1c lebih dari 6,5%
Bagaimana dengan anda? Cek sekarang juga di fasilitas kesehatan terdekat.(M-004)