Jumat, 22 November, 2024

Gebrakan Direktorat Pembiayaan Pertanian, Digitalisasi untuk Tingkatkan Produktivitas dan Taraf Hidup Petani

Direktur Pembiayaan Pertanian di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian, Indah Megahwati.
Direktur Pembiayaan Pertanian di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian, Indah Megahwati saat meninjau sawah di Jawa Tengah. (Foto: Istimewa)

Digitalisasi dalam Analitik Data Pertanian

Indah menjelaskan pula soal digitalisasi dalam analitik data pertanian. Dengan digitalisasi pada sektor ini maka diharapkan akses petani pada informasi menjadi lebih mudah. Digitalisasi memungkinkan petani untuk dengan mudah mengakses informasi terkini tentang prakiraan cuaca, teknik pertanian terbaru, harga komoditas, dan praktik terbaik dalam pertanian. Informasi ini membantu petani dalam membuat keputusan yang lebih baik dan meningkatkan produktivitas mereka

Melalui platform digital, petani juga dapat terhubung dengan petani lain, peneliti, dan pakar pertanian. Mereka dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik, serta memperluas jaringan mereka. Kolaborasi seperti ini dapat mempercepat inovasi dalam pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani secara keseluruhan.

Menariknya, digitalisasi pertanian juga mulai digunakan untuk merespons tantangan perubahan iklim, seperti fenomena cuaca El Nino. “Direktorat Pembiayaan Pertanian sudah mempunyai program digitalisasi untuk memantau cuaca, iklim, dan kesuburan lahan. Itu kita sudah ada pakai aplikasi digital yang bisa diakses petani,” tutur Indah.

Melalui aplikasi petani akan dapat dimudahkan dalam perencanaan penanaman, penggunaan pupuk, dan irigasi yang lebih efisien. Pemetaan juga dapat membantu petani dalam mengelola lahan mereka dengan lebih baik dan meningkatkan penggunaan sumber daya secara optimal. Melalui teknologi digital seperti pemetaan satelit dan GPS pula, petani dapat memetakan lahan mereka dengan lebih akurat.

Digitalisasi Transaksi dan Tata Kelola Pertanian

Selain menyediakan aplikasi dan platform digital, Indah mendorong petani agar lebih melek digital. Pihaknya pun bertekad akan terus menyosialisasikan pentingnya digitalisasi bagi petani. Misalnya dalam hal transaksi elektronik, menurut Indah, digitalisasi memungkinkan petani untuk melakukan transaksi secara elektronik, baik dalam pembelian input pertanian seperti benih, pupuk, dan pestisida, maupun dalam penjualan hasil panen. “Ini mengurangi ketergantungan pada transaksi tunai dan memudahkan petani dalam melacak dan mencatat transaksi mereka,” ujar Indah.

Indah juga mengatakan bahwa petani harus menyadari bahwa digitalisasi dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka. “Automatisasi, penggunaan alat-alat presisi, dan analisis data membantu mengurangi kerugian dan meningkatkan produktivitas,” tukas Indah. Indah memberi contoh sistem irigasi otomatis yang dapat mengatur suplai air secara cerdas berdasarkan kebutuhan tanaman, menghemat air dan energi.

Selain itu, digitalisasi juga bisa dimanfaatkan untuk manajemen inventaris yang memudahkan petani dalam mengelola inventaris mereka, seperti stok benih, pupuk, dan alat pertanian. “Dengan menggunakan perangkat lunak atau aplikasi yang sesuai, mereka dapat melacak persediaan, memperkirakan kebutuhan masa depan, dan menghindari kekurangan atau kelebihan stok,” sambung Indah.

Terakhir dan tak kalah penting, Indah mengingatkan pentingnya petani mendigitalisasi dirinya untuk membantu pemasaran dan distribusi hasil panennya. “Platform digital memungkinkan petani untuk mencapai pasar yang lebih luas dan menjual produk mereka secara online. Ini membantu mengurangi ketergantungan terhadap tengkulak lokal,” kata Indah.

Indah menyimpulkan bahwa digitalisasi telah meningkatkan efisiensi dalam mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan sektor ini. Indah juga mendorong generasi muda tak sungkan ikut menekuni sektor pertanian. Mengingat dengan digitalisasi, usaha tani akan semakin maju, mandiri, dan modern.

“Digitalisasi pertanian membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah bagi sektor pertanian Indonesia karena meningkatkan produktivitas, dan memperbaiki taraf hidup petani. Ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kita,” pungkas Indah. (rls)

Editor: Daton