BADUNG,MENITINI.COM- Gedung baru Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Yudea Padang Luwih resmi diresmikan pada Jumat (11/4/2025). Peresmian ditandai dengan pemukulan gong dan penandatanganan prasasti oleh Wakil Bupati Badung, I Bagus Alit Sucipta, dalam rangkaian acara Pentahbisan yang sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun ke-61 jemaat tersebut.
Gereja yang berlokasi di Jalan Raya Padang Luwih, Banjar Tegal Jaya, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara ini menjadi simbol penguatan kebersamaan dan toleransi antarumat beragama di Kabupaten Badung.
Dalam sambutannya, Wabup Bagus Alit Sucipta menyampaikan apresiasi atas keberhasilan jemaat menyelesaikan pembangunan gereja dengan memanfaatkan bantuan dana dari Pemerintah Kabupaten Badung. Ia menegaskan, kehadiran gedung gereja ini merupakan bukti nyata komitmen Pemkab dalam mendukung kehidupan beragama yang harmonis.
“Pembangunan gedung gereja ini adalah bentuk komitmen kami terhadap toleransi antarumat beragama di Kabupaten Badung. Pemerintahan yang kami lanjutkan dari Bapak Giri Prasta dan Bapak Suiasa akan terus menjalankan program-program keagamaan demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ia juga berharap, gereja ini dapat menjadi tempat pertemuan yang penuh kasih bagi seluruh jemaat, serta menjadi pusat penyebaran damai di tengah masyarakat. “Mari jaga terus semangat kebersamaan dan keberagaman dalam bingkai toleransi,” tambahnya.
Ketua Majelis GKPB Jemaat Yudea Padang Luwih, I Gede Viktor Hernada Hampatra, turut menyampaikan rasa syukur atas dukungan yang diberikan pemerintah. Ia menilai, perhatian Pemkab Badung dan Desa Dalung menjadi motivasi besar bagi jemaat untuk terus menjadi gereja yang membawa damai dan menjalin keharmonisan dengan masyarakat sekitar.
“Dukungan ini adalah anugerah yang luar biasa bagi kami. Gedung baru ini menjadi simbol semangat baru dalam mewujudkan peran gereja sebagai pembawa damai di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Acara peresmian turut dihadiri unsur Tripika Kecamatan Kuta Utara, Ketua Badan Kehormatan DPRD Badung Putu Parwata, perangkat desa, tokoh adat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta para jemaat dan undangan lainnya.
Perayaan juga diisi dengan ibadah syukur yang mengangkat tema GKPB 2024–2028: “Menjadi Gereja Pembawa Damai, Membangun Keharmonisan di Tengah Jemaat, Masyarakat, dan Pemerintah.” (M-011)
- Editor: Daton