Minggu, 30 Juni, 2024

Gelombang panas melanda India. (Foto: The Star)

JAKARTA,MENITINI.COM-Lima puluh dua orang tewas di ibu kota India, New Delhi, akibat gelombang panas yang melanda di bagian utara negara itu.

Times of India Media melaporkan pada Kamis (20/6/2024), bahwa panas di wilayah tersebut telah mencapai titik tertinggi pada musim panas ini. Kabarnya, 52 jenazah dibawa ke rumah sakit dalam dua hari terakhir.

Sebagian besar korban tewas adalah masyarakat miskin yang tinggal dan bekerja di luar ruangan. Lebih dari 40.000 kasus dugaan serangan panas telah tercatat di India pada musim panas ini. Setidaknya 110 orang dipastikan meninggal antara 1 Maret hingga 18 Juni 2024, ketika India bagian barat laut dan timur mengalami gelombang panas dengan suhu dua kali lipat dari suhu normal.

BACA JUGA:  Kemeriahan Holly Festival di Lapangan Puputan Badung

War Tiket Konser Bruno Mars Dibuka, Begini Cara Belinya

Bakal Ada Kampung Indonesia di Gaza Palestina

Modus Penipuan Pencet ‘Like’, Polri Tangkap WN Cina di Abu Dhabi

Copa America: Libas Kosta Rika 3-0, Kolombia Melaju ke Perempat Final

“Gelombang panas yang sedang berlangsung harus diklasifikasikan sebagai bencana alam,” kata The Hindu dalam editorialnya, Kamis. Media juga menyoroti kekurangan air dan tingginya kebutuhan listrik.

Kementerian Kesehatan India telah mengarahkan otoritas federal dan negara bagian untuk memberikan bantuan segera kepada korban serangan panas.

Sementara itu, rumah sakit telah diperintahkan untuk menambah tempat tidur. Departemen Meteorologi India juga memperkirakan suhu akan berada di atas normal pada bulan ini, New Delhi mengalami malam terpanas dalam lebih dari 50 tahun pada Rabu (19 Juni 2024), dengan suhu maksimum 35,2 derajat Celcius.

Miliaran orang di Asia menderita akibat panas ekstrem, dan para ilmuwan mengatakan tren ini diperburuk oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

  • Editor: Daton