Jumat, 22 November, 2024

Gelombang Tinggi di Perairan Maluku, 6 Kapal Perintis Tunda Berlayar

Ilustrasi gelombang tinggi
Ilustrasi gelombang tinggi. (Foto: Net)

AMBON, MENITINI.COM– Enam kapal milik PT. Pelni yang beroperasi di wilayah Maluku terpaksa menunda keberangkatan lantaran cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi di perairan Laut Maluku.

Manajer Operasional PT. Pelni Cabang Ambon Muhammad Assagaff mengatakan, enam kapal tersebut menunda keberangkatannya setelah adanya peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai cuaca buruk.

“BMKG telah mengeluarkan warning dan sudah diteruskan ke Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan dari KSOP melanjutkan buat kita,” kata Assagaff kepada wartawan, Rabu (15/2/2023).

Adapun enam kapal yang menunda keberangkatan berlayar itu yakni kapal Sabuk Nusantara 187, Sabuk Nusantara 103, Sabuk Nusantara 105, Sabuk Nusantara 106, dan kapal Sabuk Nusantara 72 serta KM Pangrango.

Saat ini, kata dia, Kapal Sabuk Nusantara 187 masih berlabuh di Kupang, Nusa Tenggara Timur dan Sabuk Nusantara 105 masih berada di Maluku Utara.

Sedangkan kapal Sabuk Nusantara 103 dan KM Pangrango masih berlindung di Saumlaki, Kepulauan Tanimbar.

Adapun dua kapal lainnya yakni kapal Sabuk Nusantara 106 dan 72 memilih berlabuh di perairan Teluk Ambon.

“Menurut Assagaff kapal-kapal itu bukan dilarang berlayar tapi untuk sementara berlindung. Termasuk juga kapal putih KM Pangrango, masih berlindung di Saumlaki,” ucap Assagaff.

Dikatakan, penundaan keberangkatan kapal-kapal tersebut hanya bersifat sementara.

Apabila kondisi cuaca sudah kembali membaik, maka kapal-kapal tersebut akan kembali beroperasi seperti biasa.

“Kapal-kapal ini akan melakukan pelayaran sesuai rutenya kalau cuaca sudah membaik, dan sudah ada berita kesiapan untuk Sabuk Nusantara 106, rencana hari jumat berangkat. Hal itu kita sudah sampaikan ke pusat,” pungkasnya. (M-009)

  • Editor: Daton