DENPASAR, MENITINI.COM – Gubernur Bali Wayan Koster mengingatkan (warning) Real Estate Indonesia (REI) Bali untuk tidak membangun rumah di lahan produktif. Kemudian model rumah yang di bangun agar lebih berkualitas, ramah lingkungan, dan menjaga karakter arsitektur Bali, supaya tetap harmonis antara alam, manusia, dan budaya Bali.
“Jangan sampai ‘memborbardir’ dan mengeksploitasi sawah untuk membangun perumahan, supaya Bali tidak mengalami masalah ketersediaan pangan di masa mendatang,” kata Koster saat membuka Rakerda REI Bali di Riverside Convention Center, Padang Sambian Kaja, Denpasar, Selasa (4/7/2023). Untuk itu, dia mengajak Bupati/Wali Kota se-Bali harus lebih ketat di dalam mengeluarkan perizinan yang berkaitan dengan penggunaan lahan yang produktif.
Koster menegaskan, REI Bali yang bergerak di sektor properti betul – betul memberikan kontribusi terhadap Bali, sesuai dengan semangat visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru dengan menjalankan Haluan Pembangunan Bali, 100 Tahun Bali Era Baru 2025 – 2125 yang sudah disahkan oleh menjadi Peraturan Daerah dan akan berlaku pada tahun 2025.
Dijelaskan, REI Bali memiliki peranan sangat penting untuk meningkatkan layanan penyediaan perumahan masyarakat yang menjadi salah satu kebutuhan dasar dari masyarakat di Indonesia, khususnya di Bali. Namun, REI Bali harus memiliki cara pandang baru di Bali, karena penduduk Bali tahun ini sudah mencapai 4,3 juta, kemudian tahun 2025 penduduk Bali diperkirakan akan meningkat jumlahnya 4,5 juta.
“Dengan asumsi pertumbuhan penduduk 1,2 persen sampai 1,5 persen pertahun, maka seratus tahun lagi penduduk Bali diperkirakan akan mencapai 9,9 juta sampai 11,2 juta dan hal ini akan membuat tingkat kepadatan penduduk akan terjadi,” jelasnya seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima redaksi POS BALI.
Lanjutnya, saat ini tingkat kepadatan penduduk di Bali telah mencapai 700 orang per kilometer persegi. Seratus tahun ke depan, Koster memprediksi tingkat kepadatan penduduk mencapai 1.800 orang per kilometer persegi. “Peningkatan kepadatan penduduk ini berkonsekuensi terhadap penyediaan lahan untuk perumahan, selain juga akan meningkatnya kebutuhan makanan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPD REI Bali, I Gede Suardita menyampaikan sektor properti kembali bangkit berkat kebijakan Wayan Koster yang telah memulihkan kembali pariwisata dan perekonomian Bali pasca pandemi Covid – 19. “Anggota kami berjumlah 120 perusahaan, saat pandemi hampir 50 persen terdampak. Astungkara atas kebijakan Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster di dalam memulihkan pariwisata dan perekonomian Bali, kini 80 persen anggota kami sudah bisa beroperasi lagi,” ujarnya. (M-003)
- Editor: Daton