Kamis, 4 Juli, 2024

BOYOLALI,MENITINI.COM-Status Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini telah dinyatakan waspada (level 3). Guguran lava terjadi sebanyak 13 kali pada Sabtu pagi (22 Juni 2024).

Masyarakat dilarang melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.

Sebanyak 32 Warga Negara Taiwan Dideportasi

Bupati Motivasi Siswa Jembrana Wakili Bali pada Lomba UDG Tingkat Nasional

Adu Banteng Mobil Vs Motor di JMP Ambon, Pengendara Motor Tak Sadarkan Diri 

Jokowi Ingatkan Tantangan Besar Polri di Masa Depan

Data resmi Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Sabtu pukul 06.00 WIB Gunung Merapi mengalami guguran lava sebanyak 13 kali dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah barat Selatan atau Sungai Bebeng.

Guguran lava berlangsung dari 60 hingga 137 detik dengan tektonik hingga 3 mm dalam waktu 34,2 detik.

Petugas BPPTKG Susanta mengatakan, potensi bahaya yang terjadi saat ini adalah guguran lava dan awan panas di wilayah selatan-barat daya yang menutupi Sungai Boyong sepanjang maksimal 5 km.

Selain itu, guguran lava melintasi sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng dengan jarak maksimal 7 km.
Di wilayah tenggara meliputi Sungai Woro sepanjang maksimal 3 km dan Sungai Gendol sepanjang 5 km.
Keluarnya material vulkanik pada letusan eksplosif dapat mencapai radius 3 kilometer di sekitar puncak, ujarnya.

Susanta juga mengatakan, data pemantauan menunjukkan pasokan magma masih terus berlanjut sehingga menyebabkan munculnya awan panas guguran di wilayah yang berpotensi berbahaya.

“Masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apa pun di area yang berpotensi berbahaya.
“Masyarakat perlu mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG), terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi,” kata Susanta.

Editor: Daton

BACA JUGA:  Muntahkan Awan Panas ke Segala Arah, Gunung Ruang Naik Status jadi Awas