Jumat, 22 November, 2024

GUSDURian Peduli Salurkan Santunan ke Korban Tragedi Kanjuruhan

Relawan GUSDURian Peduli saat mengunjungi beberapa rumah duka korban tragedi Kanjuruhan Malang, Rabu (5/10/2022).
Relawan GUSDURian Peduli saat mengunjungi beberapa rumah duka korban tragedi Kanjuruhan Malang, Rabu (5/10/2022). (Foto: M-006)

DENPASAR, MENITINI.CLOM-Sebagai bentuk solidaritas terhadap korban Tragedi Kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang, GUSDURian Peduli sejak Senin (03/09/2022) sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan akan mengerahkan para relawannya di Malang Raya untuk melawat pada keluarga korban. Para relawan yang berasal dari berbagai lintas iman dan lintas komunitas ini terlihat menyusuri gang-gang kecil di kota Malang untuk menemui langsung keluarga korban di rumah duka.

Tujuan utama dari lawatan ini adalah untuk menyampaikan rasa bela sungkawa dan sekaligus menyerahkan santunan sebagai bentuk tali asih dari GUSDURian Peduli kepada keluarga korban. Santunan ini berasal dari orang-orang baik yang berdonasi kepada GUSDURian Peduli melalui link www.kitabisa.com/solidaritaskanjuruhan atau melalui transfer langsung ke rekening Yayasan Jaringan GUSDURian Peduli di BCA nomor rekening 8610603999 dengan kode transfer “10”.

Menurut Ketua Umum GUSDURian Peduli, A’ak Abdullah Al-Kudus, gerakan ini adalah bentuk solidaritas dari GUSDURian Peduli, karena kejadian ini merupakan bencana kemanusiaan dengan jumlah korban yang sangat mencengangkan. “Boleh dibilang ini merupakan bencana terbesar kedua setelah Erupsi Semeru,” kata Gus A’ak, sebutan akrab pria ini.

Selain itu, Koordinator Program GUSDURian Peduli, Yuska Harimurti yang juga hadir di Malang menyampaikan bahwa di mana terjadi bencana alam maupun bencana kemanusiaan GUSDURian Peduli akan berupaya hadir untuk membantu tanpa membedakan suku, agama dan ras. “Bagi kami tidak penting apapun agama dan sukunya, jika orang tersebut adalah korban dari tragedi ini, maka wajib bagi kami untuk membantunya semampu kami,” tegas Yuska.

GUSDURian Peduli berencana untuk melawat ke semua korban meninggal dunia maupun korban luka-luka baik yang ada di Malang Raya maupun yang ada di kota-kota lain. “Kami sudah mengontak para relawan kami di semua kota yang terdapat korban dari tragedi ini. Dan mereka akan melawat ke semua rumah korban untuk sekaligus menyalurkan bantuan,” kata Gus A’ak.

Untuk mempercepat proses penyaluran santunan, GUSDURian Peduli membentuk 4 Koordinator Lapangan, yang masing-masing tim terdiri dari 5-10 orang orang relawan. Adapun kendala yang dialami oleh para relawan dalam menyalurkan bantuan adalah data korban yang masih belum final. Beberapa alamat korban yang dikunjungi oleh relawan ternyata tidak sesuai. Termasuk adanya nama korban yang sama atau dobel. Namun demikian sampai berita ini diturunkan, para relawan GUSDURian Peduli terus melakukan verifikasi data melalui jaringan yang ada di Malang Raya maupun yang ada di luar Malang Raya, seperti di Tulungagung, Blitar, Probolinggo dan lain-lain.

Lawatan kepada keluarga korban ini sekaligus sebagai bentuk assessment untuk menentukan bantuan lanjutan jika dirasa diperlukan, semisal bantuan psikososial untuk korban yang mengalami trauma atau bentuk bantuan lain yang relevan dengan kondisi korban dan sesuai dengan kemampuan GUSDURian Peduli. M-006