Jumat, 20 September, 2024

Halte Trans Sarbagita di Jalan By Pass Ngurah Rai Tuban Nyaris Roboh

Kondisi halte Transarbagita Jalan Bypass Ngurah Rai. (Foto: M-003)

BADUNG,MENITINI.COMĀ – Kondisi salah satu halte bus transarbagita/trans Metro Dewata di Jalan By Pass Ngurah Rai Tuban, Badung Bali, miring dan nyaris roboh. Ā 

Kenyataan ini terpantau Selasa (11/6/2024), halte yang berdiri di pedestrian depan ruko Tuban Plaza tampak keropos dan membahayakan pengguna jalan.

Menurut seorang pedagang yang berjualan di dekat lokasi, halte tersebut sudah miring sejak Senin (10/6). Ia mengaku kurang mengetahui apa penyebab halte sampai miring.

Bupati Badung Serahkan Hibah dan BKK Rp517 M Kepada Lembaga dan Pemerintahan Desa di Badung

Bupati Giri Prasta Letakkan Batu Pertama Pembangunan Kantor Perumda Air Minum Tirta Mangutama Badung

Ini Anggaran PembebasanĀ Lahan Pelebaran Jalan By Pass Ngurah Rai Simpang Unud

Dua Tim Aerobatik TNI Siap Manuver di Langit Bali

Namun diperkirakan bangunan itu mulai keropos.  ā€œKondisi itu sudah kemarin saya lihat. Entah apa penyebabnya, saya melihat itu sudah miring," ucap pria yang mengaku Nyoman Utara.

Sejauh ini belum ada pihak terkait yang turun memantau kondisi halte tersebut. Kondisi halte tersebut memprihatinkan, tiang yang miring dan terikat pada pohon perindang.

Selama ini bangunan tersebut kurang efektif karena jarang masyarakat memanfaatkan halte tersebut. 

Terpisah, tokoh masyarakat Tuban, Made Sumasa mendorong agar instansi terkait segera memperbaiki kondisi halte tersebut.

Selain secara estetika tidak nyaman, kondisi tersebut membahayakan pejalan kaki yang melintas. Jangan sampai dibiarkan dan dapat menimbulkan korban.  

"Kalau sudah begitu, perbaiki atau dirapikan dong. Kan tidak elok dipandang, dan membahayakan pejalan kaki. Jangan menunggu kejadian baru dirapikan,"kritiknya.

Penempatan halte perlu dievaluasi demi efektivitas dan efisiensi. Saat ini posisi titik halte sangat tidak sesuai, baik dari sisi titik berkumpul masyarakat maupun tampilan.

Penempatan halte di tempat itu justru menganggu pengguna jalan. Sebab halte tersebut diletakkan di area trotoar yang diperuntukan pejalan kaki.

Daya tarik halte juga kurang dari sisi desain, karena tidak mewakili struktur Budaya Bali.

"Saya harap ini dapat dievaluasi efektivitasnya. Kontrol juga perlu dilakukan agar fasilitas dapat dipastikan layak dan tidak ada yang roboh," tegasnya.Ā (M-003)

  • Editor: Daton