DENPASAR,MENITINI.COM – Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, harga cabai rawit merah di Denpasar, Bali, melonjak drastis. Di beberapa pasar tradisional, harganya bahkan tembus Rp110 ribu per kilogram.
Mengutip dari Antara, Rabu (26/2/2025), seorang pedagang di Pasar Agung Peninjoan mengatakan, seminggu yang lalu harga cabai masih Rp70 ribu per kilogram, namun sekarang sudah di atas Rp100 ribu.
Menurutnya, harga cabai dengan kualitas terbaik bisa mencapai Rp110 ribu per kilogram, sementara yang kualitasnya mulai menurun dijual sekitar Rp105 ribu per kilogram.
Hal serupa diungkapkan pedagang lain, yang mengaku pasokan cabai rawit merah tetap lancar tetapi harganya terus naik dalam sepekan terakhir.
“Ini belum masuk Ramadhan, tapi harga sudah naik. Nanti ada hari besar lain, bisa lebih mahal lagi,” ujarnya.
Pedagang lainnya juga menyebut lonjakan harga cabai terjadi bertahap selama sepekan terakhir.
Tak hanya cabai, harga bawang merah juga ikut naik dari Rp25 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram. Begitu pula cabai merah besar yang sebelumnya Rp60 ribu, kini menyentuh Rp80 ribu per kilogram.
Berdasarkan data Sistem Informasi Harga Pangan (Sigapura), rata-rata harga cabai rawit merah di Bali kini mencapai Rp92.321 per kilogram, naik 28 persen dibandingkan harga sebelumnya Rp66.119 per kilogram.
Pasar tradisional di Kota Denpasar mencatatkan harga tertinggi, seperti di Pasar Badung yang menyentuh Rp108 ribu per kilogram, serta Pasar Kreneng, Pasar Ketapian, Pasar Nyanggelan, dan Pasar Agung Peninjoan yang rata-rata Rp105 ribu per kilogram.
Selain Ramadhan, beberapa hari besar keagamaan lain yang diperkirakan turut memengaruhi harga bahan pokok di Bali antara lain Hari Raya Nyepi (29 Maret 2025), Idul Fitri (22-24 April 2025), serta Hari Raya Galungan dan Kuningan (3 Mei 2025).
- Editor: Daton