DENPASAR, MENITINI.COM Salah satu jurnalis televisi kaget mendengar harga penyu per ekor mencapai lebih dari Rp 30 Juta.
Hal ini didengar sendiri dari penjelasan Kepala Balai Konservai Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, R. Agus Budi Santoso saat memberi keterangan penyelundupan 31 ekor penyu yang digagal oleh anggota TNI AL dari Lanal Denpasar, Jumat (31/12/2021).
Budi Santoso mengatakan, harga per ekor penyu yang sudah berusia di atas 10 tahun bisa mencapai lebih dari Rp 30 Juta. “Ini setara dengan 5 ekor sapi di Lombok. Jadi 1 ekor penyu harganya sama dengan 5 ekor sapi. Terus kenapa yang mahal-mahal begini harus dilarang. Biarkanlah Indonesia dihuni banyak orang kaya. Kalau bukan kita yang menikmati, siapa lagi, apa harus menunggu anak cucu kita,” ujarnya sambil tertawa lepas.
Tingginya harga penyu yang mencapai puluhan juta tersebut membuat reptil langkah ini terus diburu para penyelundup.
Tidak jarang para pelaku ini nekad melakukan hal yang tidak terpuji seperti menyuap petugas, memiliki jaringan sesama penadah dan berbagai modus lainnya.
Menurut Budi Santoso, reptil langkah bisa dimanfaatkan untuk berbagai jenis produk seperti makanan, perhiasan yang mahal, asesoris mahal dan sebagainya. “Harga perekor mencapai lebih dari Rp 30 Juta. Ini jika usia sudah di atas 10 tahun,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi langkah TNI AL Lanal Denpasar yang berhasil mengungkap penyelundupan dan mengamankan para pelaku.
Saat diselamatkan, ada 31 ekor penyu yang masih hidup tersebut telah dibersihkan dan dirontgen. Juga dilakukan pemeriksaan oleh doker hewan dan ditempatkan di TCEC Serangan. Rencananya Penyu Hijau ini segera dilepasliarkan. “Hasil eksaminasi dari dokter hewan menyatakan sudah siap untuk rilis. Jadi kami mohon juga berkenan nanti dari proses penyidikan hukumnya kalau bisa sesegera mungkin, kami lepasliarkan. Karena ini besok sore sudah layak kami lepasliarkan,” ujarnya
Agus Budi Santoso mengaku terkejut melihat jumlah tangkapan Penyu Hijau ini di perairan Bali sekitar wilayah Kuta. Hal ini dikarenakan sudah sejak 5 tahun terakhir keberadaannya tidak ditemukan di wilayah Bali.
Bahkan di perairan Bali sebanyak 90% yang ditemukan merupakan Penyu Lekang, bukan penyu hijau. Sejauh ini Penyu Hijau didominasi ditemukan di wilayah Jawa Timur, yakni di Perairan Alas Purwo dan Baluran.
“Keseluruhan yang diselamatkan ini Penyu Hijau, dan Ini cukup surprise. Ini menunjukkan bahwa sudah mulai ada pergerakan penyu-penyu itu, mudah-mudahan mau bertelur lagi di Pulau Bali,” terangnya.
Barang bukti tangkapan Penyu Hijau tersebut diperkirakan umurnya bervariasi, rentang 7-8 tahun, hingga di 20-30 tahun. Perkiraan umur ini juga dipengaruhi oleh jumlah ketersediaan pakan, iklim, dan juga genetik.
“Hari ini kami bangga sekaligus sedih. Kemudian masyarakat kita yang tidak mengerti bahwa satwa ini jenis satwa yang dilindungi,” tandasnya M-006