Jumat, 22 November, 2024

Hari Raya Saraswati, Pemkab Jembrana Gelar Pawintenan Tapak Gana

perayaan Hari Raya Saraswati yang jatuh pada Saniscara Umanis Wuku Watugunung, Sabtu (20/5), Pemkab Jembrana menggelar persembahyangan bersama sekaligus ritual Pawintenan Tapak Gana yang diikuti oleh seluruh Kepala OPD di Pura Niti Praja Kantor Bupati Jembrana
Perayaan Hari Raya Saraswati yang jatuh pada Saniscara Umanis Wuku Watugunung, Sabtu (20/5), Pemkab Jembrana menggelar persembahyangan bersama sekaligus ritual Pawintenan Tapak Gana yang diikuti oleh seluruh Kepala OPD di Pura Niti Praja Kantor Bupati Jembrana. (Foto: M-011)

NEGARA,MENITINI.COM– Serangkaian dengan perayaan Hari Raya Saraswati yang jatuh pada Saniscara Umanis Wuku Watugunung, Sabtu (20/5/2023), Pemkab Jembrana menggelar persembahyangan bersama sekaligus ritual Pawintenan Tapak Gana yang diikuti oleh seluruh Kepala OPD di Pura Niti Praja Kantor Bupati Jembrana.

Dihadiri secara langsung oleh Bupati I Nengah Tamba bersama Wabup IGN Patriana Krisna didampingi istri masing-masing serta Sekda I Made Budiasa, upacara dipuput oleh Ida Peranda Gede Manubawa Manuaba saking Griya Megati, Desa Batuagung, Jembrana.

Bupati I Nengah Tamba menyampaikan makna yang dapat dipetik dari pelaksanaan pawitenan di hari raya Saraswati ini untuk memantapkan dalam menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Jembrana. 

“Semua (jajaran OPD) bisa melayani masyarakat dengan baik, cepat, tepat. Astungkara semua berjalan dengan baik, tujuannya ya pasti untuk mewujudkan masyarakat Jembrana yang bahagia,” ucapnya.

Sementara itu, Ida Peranda Gede Manubawa Manuaba saking Griya Megati Desa Batuagung menuturkan bahwa terdapat banyak jenis ritual pawintenan. “Yang kali ini dilaksanakan yakni ritual Pawintenan Tapak Gana yang merupakan tingkatan atau lanjutan dari pawintenan Saraswati,” tuturnya.

Terkait Pawintenan sendiri, kata Ida Peranda berasal dari kata Inten yang berarti permata, atau Soca. Dalam keyakinan umat Hindu di Bali, menurut dia, Soca merupakan simbul dari kesucian.

” Secara lahiriah, Pawintenan bertujuan untuk membersihkan diri dari kekotoran yang melekat pada diri seseorang dengan menggunakan sarana air dan bunga harum sedangkan secara batiniah bertujuan untuk memohon penyucian diri kepada Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan waranugraha berupa tuntunan dan bimbingan,” tutupnya. (M-011)

  • Editor: Daton