Sebagai finalis MMGTI, mereka gencar melakukan promosi dalam menjual produk-produk lokal asli Maluku. Rino lebih banyak mempromosikan tentang destinasi wisata di Maluku lebih khususnya Tanimbar Kei. Sedangkan Sukma mengadakan kampanye Peduli Disabilitas dengan menjual baju, kopi, dan minyak kayu putih hasil dari Sorong Ramah Tuli yang berada di Maluku.
“Maluku dapat menjadi rumah bagi orang-orang yang datang. Ada banyak keragaman budaya, sejarah, dan adat istiadat. Maluku menjunjung tinggi toleransi umat beragama dan kerukunan hidup bermasyarakat,” ujar mantan finalis Putra The Natsepa 2019 itu.
Rino menjelaskan, kompetisi MMGTI bertujuan untuk pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif, pemprov harus melihat itu.
“Kompetisi MMGTI untuk pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia jika dikorelasikan dengan kebutuhan pengembangan pariwisata Provinsi Maluku ada program kerja pariwisata untuk mengembangkan ekonomi kreatif dari Dinas Pariwisata Provinsi Maluku sendiri dan pemprov harus melihat itu,” jelas Rino.
Rino berharap dengan pencapaian ini bisa membuka kesempatan baginya untuk melaju ke kancah Internasional.
“Semoga bisa diberikan kesempatan dari yayasan MMGTI untuk membawa nama baik Indonesia ke tingkat internasional,” kata Rino. M-009
Berita Terkait
- Rebranding UNWTO Menjadi UN Tourism untuk Era Baru Pariwisata Global
- Sikapi Mafia Visa dan Karantina, Menteri Sandiaga akan Turunkan Tim Lengkap ke Bali
- Hujan Protes Iringi Eksekusi Lahan di Batu Merah, Polisi Dituding Tidak Netral
- Pembukaan Penerbangan Internasional, Bali Bidik Lima Negara Potensial Turis