DENPASAR, MENITINI.COM – RSUD Wangaya, Denpasar merayakan hari jadi ke 101 pada Kamis (6/1/2022). Perayaan itu diwarnai dengan kegiatan sosial seperti donor darah. Selain itu ada juga kegiatan internal seperti pertandingan olah raga dan sembahyang di pura. Selain itu juga ada pemilihan dokter berprestasi dan teladan.Â
Direktur Utama RSUD Wangaya, Denpasar, Anak Agung Made Widiasa mengatakan, di usia yang kian matang ini, RSUD Wangaya kian berbenah ke arah yang semakin baik.Â
“Jadi ada perubahan-perubahan. Untuk poli, beberapa dokter juga dilakukan perubahan dan membuka beberapa poli seperti poli geriatri. Kami kembangkan juga poli diabetes centre. Cita-cita kami rumah duka juga akan kami kembangkan karena dari pengalaman sebelumnya ketika kasus Covid-19 melonjak kami mengalami kesulitan,” katanya saat diwawancara di sela kegiatan perayaan tersebut.Â
Lanjut dia, bersama pemerintah kota Denpasar pihaknya juga mencanangkan RSUD Wangaya sebagai rumah sakit pendidikan dan unggulan. Terutama untuk poli geriatri. Dimana nantinya pasien berusia di atas 45 tahun dapat langsung dirawat di RSUD Wangaya, Denpasar. Selain itu RSUD Wangaya Denpasar juga mulai tidak memakai paperless.
“Kami sudah mulai tidak memakai papperless dan sampai pelayanan sampai poli dan obat sudah kami antar kerumah sehingga pasien cukup dengan daftar dari awal dan mendapatkan pelayanan di rumah dan mendapatkan obat. Itu untuk pasien rawat jalan. Untuk pasien yang rawat inap kami sudah melakukan perbaikan dari lobi dan pelayanan-pelayanan tempat rawat inap sudah kami perbaiki,” urainya.Â
Sementara itu, bagaimana persiapan RSUD Wangaya Denpasar menghadapi kemungkinan masuknya Omicron ke Bali?. Made Widiasa mengatakan pihaknya sudah melakukan antisipasi. Berangkat dari pengalaman di awal Pandemi covid-19, terutama di bulan Juli hingga Agustus tahun lalu. Dimana saat itu RSUD Wangaya sempat mengalami kekurangan oksigen untuk pasien.Â
Saat itu lonjakan kasus cukup tinggi. Dari jumlah 210 kamar yang ada, 174 kamarnya diisi oleh pasien covid-19. “Kami sempat kesulitan oksigen kami atasi dengan membeli dan bantuan-bantuan dari tabung oksigen yang dulunya 35 sekarang kami punya 199 tabung 6 kubik yang mungkin merupakan jumlah yang cukup banyak di Bali. Lalu tabung untuk oksigen cair kami sudah punya yang hampir berisi 7 kubik dan oksigen konsentrat kita punya 56,” tambahnya.Â
Untuk penerapan protokol kesehatan sendiri, seluruh staf sejak awal Pandemi sangat diperhatikan. Semuanya patuh lada Prokes.”Tetap untuk prokes karena Covid-19 sangat menganggu. Tentu kami akan menjalankan prokes. Seperti menjaga jarak, memakai masker dan semoga kasus Omicron tidak mewabah luas sampai ke Bali,” pungkasnya. (M-007)